Pematang Bandar-Kliktodaynews.com
Lemahnya pengawasan pengerjaan proyek yang menggunakan anggaran Dana Desa (DD) dan minimnya pemahaman serta pengetahuan yang dimiliki oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) yang dihunjuk langsung oleh Pangulu, sebabkan banyaknya proyek tidak sesuai dengan rencana awal.
Hal ini terlihat di pengerjaan rabat beton yang dikerjakan di jalan Pramuka Huta III, Nagori Talun Rejo, Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun.
Senin (5/5/2020) sekira pukul 11.00 Wib pengerjaan rabat beton ukuran 2,50 x 150 meter dengan anggaran DD tahun 2020 senilai Rp 83,777,000 tersebut diduga ketebalannya tidak merata disisi samping kanan dan kiri berukuran 15 cm. posisi di tengah terlihat sekitar 10 cm. Karena bagian tengah sebelumnya telah diisi pasir urugan dengan ketebalan yang tidak ditentukan. Kemudian pemasangan alas plastik hanya digunakan pada bagian pinggir dan tidak seluruhnya mengunakan.
Salah satu anggota TPK Suyot sekaligus gamot Huta III, saat dikonfirmasi mengatakan persoalan penyedian barang dan jasa TPK tidak mengetahui, yang beliau ketahui hanya bertugas mengawasi. ditanyakan siapa kepala tukang, ia menjawab “Kasri bang,”. Katanya.
Terkait pencampuran bahan material serta RAB pengerjaan rabat beton, Suyot tidak mengetahui sama sekali.
Kepala Tukang Kasri mengelak bahwa dirinya sebagai kepala tukang. “Saya warga masyarakat biasa dan keberadaan saya disini hanya untuk melihat lihat,”katanya.
Terpisah pangulu Nagori Talun Rejo Waris ketika dihubungi melalui selulernya nomor 08139792xxxx sekira pukul 11.00 Wib tidak menjawab meski terdengar nada sambung.
Dilokasi terlihat pengunaan bahan material seperti batu pecah hanya sekitar 40 ton untuk panjang 150 meter sehingga diduga tidak sesuai kualitasnya.(JS/KTN)
