PROYEK P3A NAGORI PURWOSARI BUTUH PENGAWASAN

Bagikan :

Simalungun-Kliktodaynews.com Proyek irigasi milik kelompok tani P3A Karya Sari, Nagori Purwo Sari, Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun. Diduga sudah melakukan pengurangan volume dalam melakukan pemasangan batu. Persoalan tersebut tampak jelas, saat kru meninjauh langsung di lokasi Jum’at 13/9 sekira jam 11,00 wib.

Informasi tersebut dihimpun saat dilakukan konfirmasi kepada salah satu pekerja yang mengaku bernama Pendi, ia juga adalah warga asli Purwosari. Menurutnya, ketebalan batu pasangan yang sesuai aturan adalah 30 cm, ucapnya. Namun kenyataannya yang terlihat dilapangan, tampak jelas bahwa batu pasangan hanya 10 cm dibagian bahwa.

Sementara sesuai juklak yang harus dipenuhi adalah 30 cm baik bagian atas maupun dibawah. Dengan adanya temuan tersebut dilapangan, bahwa kelompok P3A Karya Sari, diduga melakukan pengurangan volume. Ketika di pertayakan siapa yang mengawasi, para pekerja hanya menjawab, “kami tidak tau”. Kami hanya bekerja saja, dan makan upah tetapi yang sering datang melihat kami bekerja adalah pak Bardi, ucap para pekerja.

TEerpisah ketika dikonfirmasi Bardi ketua kelompok gabungan perkumpulan petani pengelola air (GP3A). Ia bukan ketua kelompok P3A, hanya saja ia juga turut melakukan pengawasan dalam pengerjaan proyek tersebut. Menurutnya ketua P3A adalah Parsiman, ketika ditanyakan tentang adanya temuan pengurangan volume. “Ia tidak begitu memperhatikan, yang terpenting menurutnya ukuran lebar sesuai aturan”. Persoalan teknis ia tidak begitu memahami, jawabnya ringkas.

Menyikapi adanya temuan pengurangan volume, ketua LSM LRRI, Joel Sinaga menyimpulkan. Persoalan ini bisa terjadi karena kurangnya pengawasan dari dinas terkait. Sehingga dalam masa pengerjaan tidak memperhatikan muttu fisik bangunan. Termasuk media pengerjaan yang masih berlumpur dan berair.Dalam sebuah pengerjaan proyek yang menyangkut dengan pengurangan muttu dan kualitas, maka bisah di pastikan bahwa hal itu bisa di indikasikan mark-up.

Oleh karna itu kita sebagai lembaga swadaya masyarakat akan melakukan uji kepatutan fisik baik kualitas maupun kwantitas. Karna dana yg di peruntukkan cukup fantastis mencapai Rp 195,000,000,- sumber dana APBN 2019. Bila ada temuan nantinya akan kita laporkan secara tertulis dengan data yang kita miliki sesuai dengan temuan di lapangan ungkapnya.(MAN/KTN)

Keterangan gambar, tampak jelas bagian bawah proyek P3A tidak sesuai standart ukuran
Bagikan :