SIMALUNGUN-KLIKTODAYNEWS.COM Aktifitas pelaksanaan dan pengerjaan multi proyek nasional program pemerintah pusat berupa pembangunan lintas jalan tol yang saat ini masih berlangsung proses pengerjaannya di dua wilayah Kabupaten Batubara dan Kabupaten Simalungun.
Terkait aktifitas PT Waskita Karya Persero Tbk, dalam hal pengerjaan Proyek Jalan Tol jurusan Tebing Tinggi – Kisaran, Tahap I Ruas Jalan Tol Jurusan Tebing Tinggi – Kuala Tanjung yaitu Zona I – Perkebunan PT Moeis – Kuala Tanjung dan Zona II – Perkebunan PT Moeis – Bandar Tinggi.
Akibat ketidaknyamanan dan akhirnya warga sepakat, secara spontan memasang portal di Jalan Lintas Kabupaten tepatnya di Huta III, Nagori Bandar Tinggi, Kecamatan Bandar Masilam, Minggu (23/02/2020) sekira pukul 08.00 Wib.
Pasalnya, terkait proses pengerjaan penimbunan jalan itu aktifitas armada truck yang mengangkut bahan material melintasi jalan dianggap merusak dan mengganggu kenyamanan warga.
Atas tindakan masyarakat yang melakukan pemasangan portal, pihak pemerintahan Nagori Bandar Tinggi dan pihak pemerintah Kecamatan Bandar Masilam mengundang pihak terkait melaksanakan musyawarah.
Musyawarah dilaksanakan membahas penyampaian keluhan warga yang dihadiri oleh pihak Kepolisian Sektor Perdagangan dan Sat Intelkam Polres Simalungun, mewakili managemen PT Waskita Karya dan masyarakat di Ruang Harunggun, Nagori Bandar Tinggi, Kecamatan Bandar Masilam, Senin (24/02/2020) sekira pukul 11.30 Wib.
Menurut Haji Tigor Nasution, masyarakat telah menyampaikan keluhan keluhan baik secara lisan maupun secara resmi melayangkan surat keberatan atas operasional dump truck memuat bahan material milik PT Waskita Karya melalui Staf Humasnya Bagus.
“Kami warga di sini melalui perwakilan baik secara lisan maupun tertulis berulangkali menyampaikan berbagai keluhan kepada Humas PT Waskita Karya, Pak Bagus. Oleh Pak Bagus penyampaian kami ini diabaikan bahkan kami sangat tersinggung ketika surat yang kami sampaikan dilempar oleh Humas PT Waskita Karya itu,” kata Pria ini dalam penyampaian mewakili masyarakat.
Bardoyo, warga lainnya menimpali seharusnya pihak pelaksana pembangunan jalan tol ini mensosialisasikan dan berkenan menerima segala masukan dan keluhan yang disampaikan oleh masyarakat.
“Istilahnya, pihak PT Waskita Karya tidak ada mengatakan sepatah kata apapun saat memulai kegiatan operasionalnya, bahkan menyepelekan masyarakat,” kata Bardoyo kesal.
Pangulu Nagori Bandar Tinggi Samsiadi dalam arahannya meminta agar pihak PT Waskita Karya Tbk memberikan keputusan atas penyampaian warga. Juga menyampaikan harapan pada penyelesaian nantinya pihak Pelaksana Proyek PT Waskita Karya melakukan pembangunan jalan Hotmix di Lintasan Jalan Huta III, Nagori Bandar Tinggi.
“Semoga pertemuan ini menjadi titik akhir permasalahan antara warga dan pelaksana proyek jalan tol. Hasil musyawarah dan mufakat sesuai notulen kita sepakati bersama dan selanjutnya ditandatangani oleh masing masing pihak disaksikan oleh pemerintah Kecamatan dan pihak keamanan,” ucap Samsiadi mengakhiri.
Terpisah, mewakili pihak pelaksana Proyek Jalan Tol PT Waskita Karya Rudi Hartono menyampaikan pihaknya bersedia mengakomodir semua keluhan yang disampaikan oleh masyarakat kecuali ada beberapa hal yang akan dipertimbangkan,” sebut Rudi Hartono di hadapan masyarakat yang hadir.
Tampak hadir dalam kegiatan Camat Bandar Masilam Sri Pramitha Dormauli, Kapolsek Perdagangan AKP Supendi, SH, MM, Kasat Intelkam Polres Simalungun AKP Restuadi, Mewakili Danramil 06/Perdagangan, Pihak Pelaksana Proyek PT Waskita Karya Tbk, sejumlah personil keamanan pihak Kepolisian Polsek Perdagangan dan Polres Simalungun, anggota Koramil 06/Perdagangan dan masyarakat setempat.
Adapun beberapa permasalahan yang disampaikan warga secara tertulis kepada Pihak Pelaksana Proyek Jalan Tol PT Waskita Karya Tbk yakni penanggulangan debu, penanggulan kerusakan saluran air di sepanjang lintasan jalan lebih kurang 3,5 kilometer,
Selanjutnya, oleh warga disampaikan akibat getaran truck melintas terjadi keretakan rumah warga, pemeliharaan ruas jalan, mempekerjakan warga setempat, pembatasan jumlah muatan, jam kerja dan juga kecepatan laju kendaraan dump truck yang melintas.
Terpisah, melalui Humas PT Waskita Karya Tbk Bagus saat reporter media Kliktodaynews.Com meminta tanggapannya terkait penyampaian keluhan warga enggan berkomentar.
“Udah ya, saya no comment,” jawab Bagus ketus, saat ditemui di seputaran Simpang Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara. (RY/KTN)
