Proyek Irigasi PSDA oleh PT.Toba Nusa Indah Disoal Warga, DPRD Simalungun Tinjau Lapangan

Anggota DPRD Kabupaten Simalungun, Bonauli Ràjagukguk SH,tampaknya sangat geram melihat  hasil kinerja Dinas Penataan Ruang Dan Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Simalungun
Bagikan :

SIMALUNGUN – Kliktodaynews.com|| Anggota DPRD Kabupaten Simalungun, Bonauli Ràjagukguk SH,tampaknya sangat geram melihat  hasil kinerja Dinas Penataan Ruang Dan Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Simalungun,hal itu terlihat  ketika ia lakukan  peninjauan langsung pengerjaan  proyek Rehabilitàsi Jaringan Irigasi  Permukaan DI(Daerah Irigasi)Marjanji Asih(440 ha) Kecamatan Hatonduhan yang berlangsung pada hari senin tanggal 26/07/2021 sekira 11:00 WIB tepatnya di Nagori Mekar Mulia dan Nagori Maligas Tonga Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun.

Informasi dihimpun bermula di titik 4, Ketua fraksi Gerindra ini berang dan marah akibat proyek jaringan irigasi PSDA yang memakai anggara sebesar 3,3  yang dikerjakan oleh PT.Toba Nusa Indah selaku pemenang tender dikerjakan tidak sesuai gambar, dimana dalam perencanaan awal sesuai gambar tinggi  dingding atau tembok penahan seharusnya 100 cm ,namun kenyataannya dalam pengerjaan dipasang 120 cm atau melebihi kapasitas perencanaan awal.

Dihadapan Bonauli Ràjagukguk didampingi  Ali Damanik selaku PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) dan pendamping tehnik PT. Toba Nusa Indah beserta beberapa awak media, Marudut Sidabutar selaku konsultan tehnik PSDA menjelaskan hal itu dibuat menjaga debit air agar tidak meluap sekaligus mengikutkan kondisi lapangan dan menambah penahan tanah.

Namun Menurut Bona, hal itu tentu salah bahkan menggelembungkan anggaran,”sebelumnya dikerjakan tentu sudah ada peninjauan lokasi oleh konsultan yang mana mana saja yg harus dibenàhi, bahkan sebelum  dikerjakan sudah dilakukan kajian atau master Plannya ,dibuat lah gambar berapa ketinggian,ketebalan ,pondasi dan teknis pengerjaannya lalu di sah kan,namun jika begini(tidak dikerjakan sesuai gambar) tentu  sudah menyalahi aturan”ungkapnya agak bernada tinggi

Masih menurut Bona jika dihitung kelebihan pasangan  20 cm ×500 cm hasilnya sudah 10.000 cm atau 10 meter, jika dikerjakan di tempat lain tentu lebih bermanfaat,karena menghabiskan anggaran di area tersebut  akan menghambat perbaikan saluran yang lain,padahal tentu masih ada tempat  yang lebih urgent yang harus direhab”jadi saya harap kalian harus ganti gambarnya,kita tidak mau juga  pihak rekanan rugi dalam pengerjaan ini,dan saya ingin penjelasan dari pengawas dari PSDA kenapa ini tidak dikerjakan sesuai Bestek”ungkapnya dilokasi

Selanjutnya peninjauan dilakukan di titik 3,disini angggota DPRD Simalungun asal Dapil 5 ini mempertanyakan pemasangan sayap terjun,menurutnya seharusnya sayap terjun tersebut tidak perlu dipasang baru karena yang lama masih bagus,hal itu pemborosan anggaran,namun yang membuatnya lebih geram meski sayap baru sudah dipasang namun sayap lama tidak dibongkar padahal menurutnya jika sayap baru harus  dipasang tentu ada biaya bongkar pasangan lama.

Sedangkan di titik Nol,Bona menyoroti pengerjaan yang dianggap kurang rapi,sehingga langsung mempertanyakan kepada konsultan teknik PSDA  dan Pendamping tehknik PT.Toba Nusa Indah bersama  PPK,apakah seluruh pengerjaan yang sudah selesai dikerjakan sudah layak dan sudah sesuai standart,namun disayangkan satu pun diantara mereka tidak ada yang menjawab.

Usai tinjau lokasi proyek,dalam konfrensi pers Bonauli Ràjagukguk  mengatakan bahwa dia selaku anggota DPRD Simalungun dari Dapil mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah pusat karena telah mengucurkan dana kepada pemerintah Kabupaten Simalungun  untuk perbaikan Saluran irigasi tersebut.

Namun menindak lanjuti laporan masyarakat bahwa adanya Rehabilitàsi Jaringan Irigasi  Permukaan DI (Daerah Irigasi) Marjanji Asih(440 ha) Kecamatan Hatonduhan di Nagori Maligas Tonga sehingga  dia pun melakukan peninjauan langsung,namun menurutnya  dilapangan banyak Terjadi perubahan perubahan dari perencanaan awal,bahkan ada yang tidak sesuai gambar

Namun sebagai anggota DPRD Simalungun ia tidak bisa memutuskan kegitan tersebut tidak bagus atau tidak sesuai BES karena belum melihat RAB, ” selanjutnya kita akan pertanyakan kepada Pengawas Dinas PSDA Simalungun apakah pengerjaan tersebut sudah layak,ketika mereka mengatakan ini sudah baik maka akan dilakukan pengkajian, seperti uji laboratorium,namun jika PSDA Simalungun mengatakan ini belum baik, maka sebagai pengawas, DPRD Simalungun akan memperjelas mana-mana saja yang belum sesuai dan yang perlu diperbaiki oleh pihak rekanan”,ungkapnya

Lebih lanjut kata bona“Sekali saya tegaskan, kami datang tidak mencari kesalahan, kami menjalankan fungsi   sebagai pengawasan dari Anggota DPRD Simalungun agar bantuan yang diberikan pemerintah dapat dirasakan dan bermanfaat untuk masyarakat Kabupaten Simalungun, khususnya masyarakat Nagori Maligas Tongah dan Sekitarnya,” tandasnya mengakhiri

Sementara itu Ali Damanik selaku PPK kegiatan,ketika dikonfirmasi terkait pertanyaan dari anggota DPRD Simalungun tentang kelayakan pengerjaan Rehabilitasi saluran irigasi tersebut  menyatakan,bahwa di titik Nol sesuai kontruksi sudah dikerjakan sesuai gambar perencanaan,dan pengerjaan yang kurang rapi juga sudah diarahkan agar diperbaiki,”memang di titik lain ada dikerjakan tidak sesuai  gambar  perencanaan awal,dan nanti hal ini akan langsung kita pertanyakan kepada pengawas apa alasannya dan pertimbangannya melakukan perubahan sehingga tidak sesuai dengan gambar”,namun diakhir kegiatan berapa nanti yang terpasang dan kita ukur maka itu yang akan dibayarkan pada rekanan”,ungkapnya mengakhiri.

Namun hingga berita ini dilayangkan ke meja redaksi,Takkas Nadapdap selaku pemenang tender melalui PT.Toba Nusa Indah belum berhasil dimintai keterangannya terkait kunjungan DPRD Simalungun tersebut. (BS/CHEKER/KTN)

Bagikan :