Peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Simalungun: Semangat Santri Mengawal Peradaban Dunia

Bagikan :

Resolusi jihad yang menyatakan bahwa mempertahankan Republik Indonesia adalah kewajiban setiap muslim, menjadi landasan semangat perjuangan para santri. Pertempuran besar di Surabaya pada 10 November 1945 menjadi bukti nyata keberanian kaum santri yang berjuang karena iman dan cinta tanah air.

Bupati Anton menekankan bahwa tugas generasi penerus saat ini adalah meneruskan jihad dalam bentuk baru, yaitu jihad ilmu, moral, dan kemanusiaan. Ia mengajak seluruh santri untuk merawat Indonesia dengan semangat yang sama seperti para santri 1945, ikhlas, berani, dan penuh cinta pada negeri ini.

“Jika kita melihat masa lalu, perjuangan para santri untuk mempertahankan kemerdekaan sangat hebat. Oleh karenanya, di masa yang akan datang, diharapkan di tangan santri inilah akan lahir kemajuan untuk Republik Indonesia,” kata Bupati Anton.

Selanjutnya, Bupati berpesan kepada para santri untuk tetap memiliki moral yang tinggi, kepercayaan diri, dan kemampuan untuk memfilter informasi yang kurang baik. “Sampaikanlah yang baik-baik demi kemajuan kita bersama. Kemajuan bangsa dan negara kita adalah tugas kita bersama, menjadikan Indonesia ini maju,” tegasnya.

“Mari kita jadikan santri berkarakter, memiliki akhlak tinggi, dan moral yang terjaga. Tentu hal ini diharapkan menjadi semangat bagi kita untuk kemajuan bangsa. Banyak santri sekarang yang menjadi pemimpin-pemimpin di negara ini,” tutup Bupati.

Sebelumnya, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kabupaten Simalungun, H.

Bagikan :