SIMALUNGUN – Kliktodaynews.com|| Ada yang menarik dan menjadi perhatian di tengah-tengah masyarakat Nagori Buntu Turunan, Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun. Dimana masyarakat yang menerima bantuan PKH secara sukarela berbagi Rp 100 ribu dengan warga yang kurang mampu.
Informasi yang dihimpun dari aparat desa, ada sekitar 256 kepala keluarga yang belum pernah menerima bantuan kecuali sembakao Rp 200 ribu.
Seperti yang diungkapkan Tiurma boru Sinaga yang biasa dipanggil Op. Fajar bahwasanya beliau penerima BST kantor pos sejumlah Rp 600 ribu. Dia dengan sukarela menyisihkan Rp. 100 ribu agar warga yang lain bisa juga menikmati bantuan pemerintah apalagi ini masa itu masih virus covid 19.
Menurut pengakuannya kepada kliktodaynews.com, Selasa (5/4/2022) Op fajar juga melakukan itu bukan karena paksaan tetapi dengan keikhlasan hatinya.
Begitu juga Novita Sari br Purba warga penerima PKH menyebutkan ” Alhamdulillah bang keluarga kami uda berkecukupan, baik nya kami berinfak dengan menyisihkan 100 ribu dari bantuan yang kami terima agar warga yang lain ikut juga merasakan bantuan pemerintah.
Pangulu Buntu Turunan Roberton Nainggolan yang sering dipanggil bang RN mengatakan sangat mengapresiasi masyarakatnya yang menerima bantuan PKH dan BST mau berbagi kepada yang lain tanpa unsur paksaan. Bang RN juga menerangkan ada sekitar 456 kepala keluarga penerima BSTdan beberapa warga penerima PKH.
Selanjut nya Bang RN menerang sebelumnya kita mengadakan rapat dengan warga penerima PKH dan BST apakah mau dengan sukarela menyisihkan 100 ribu untuk dikumpulkan dan dibagi kepada warga lain yang belum menerima bantuan selain sembako, kalau tidak mau tidak apa apa karena semua nya itu hak kalian,tetapi seluruh masyarakat dengan sangat senang mengatakan kami setuju menyisihkan kan 100 ribu dan dikelola oleh aparatur desa agar dibagikan kepada warga lain.
Bang RN juga menegaskan dalam rapat itu juga dihadiri Babhinsa dan Babhinkantibmas serta lengkap berita acaranya.
Cuman bang RN sangat miris mendengar salah satu warganya diduga mencoba melakukan berita bohong kepada kepada teman wartawan dengan mengatakan pangulu melakukan pungli.Padahal dia dan istrinya juga salah satu penerima bantuan hasil kesepakatan, tegas bang RN (BS/KTN)