Napoleon der Batak Diakui Negara, Pemkab Simalungun Bergegas Menata Sejarahnya Sambut Pengukuhan Tuan Rondahaim sebagai Pahlawan Nasional

Bagikan :

Nilai-nilai ini, katanya, tetap relevan saat ini dalam menghadapi “penjajahan baru” seperti ketertinggalan teknologi, degradasi moral, dan ancaman perpecahan sosial.

“Tugas kita adalah meneladani keberaniannya dalam bersuara untuk kebenaran, memperjuangkan kepentingan rakyat, serta menjaga kehormatan budaya dan persatuan,”kata Bupati sembari mengapresiasi penuh Ihutan Bolon Saragih Garingging Boru Pakon Pananggolan (IBHSGBP) yang secara kolektif menyelenggarakan rangkaian syukuran adat.

Pelaksanaan acara yang sarat dengan nilai budaya menunjukkan bahwa warisan Simalungun tetap hidup, terjaga, dan diwariskan lintas generasi. “Kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak adat, ahli waris, dan masyarakat yang mendukung proses pengusulan gelar pahlawan ini,”ujar Bupati.

Sementara itu, Penasehat IBHSGBP, Prof. Bungaran Saragih Garingging menyebutkan, momentum ini sebagai hari bersejarah tidak hanya bagi keluarga Saragih, tetapi juga seluruh masyarakat Simalungun dan Sumatera Utara.

“Perjuangan beliau adalah perjuangan kita semua. Hari ini kita merayakan nilai keberanian, keadilan, dan solidaritas yang beliau wariskan,” ungkapnya. Ia menegaskan bahwa kebanggaan atas pengakuan ini bukan eksklusif, melainkan anugerah bagi seluruh masyarakat Simalungun bahkan seluruh rumpun Batak.

Di kesempatan lain, Bupati Simalungun periode 2010-2020, Dr JR Saragih menyampaikan bahwa, gelar tersebut menjadi pembuka jalan untuk membangkitkan kembali ingatan sejarah pada generasi muda.

Menurut JR Saragih, pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menjadikan makam pahlawan sebagai pusat penghormatan dan edukasi sejarah.

Bagikan :