Material Swadaya Warga, Lakukan Gotong Royong Antisipasi Kerusakan Jembatan

Bagikan :

SIMALUNGUN-KLIKTODAYNEWS.COM Kepedulian masyarakat yang tak menginginkan potensi kerusakan pada jembatan dan ruas jalan semakin parah berinisiatif lakukan antisipasi dengan swadaya sendiri, bergotong royong melaksanakan perbaikan, patut mendapatkan apresiasi dan selayaknya menjadi contoh bagi wilayah lainnya.

Kegiatan gotong royong masyarakat dalam hal perbaikan kerusakan akibat keroposnya pondasi jembatan dan juga ruas jalan penghubung dua wilayah, Kecamatan Gunung Malela dan Kecamatan Hutabayu Raja tepatnya di Huta I Bawah, Nagori Sahkuda Bayu, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, Minggu (10/02/2020) dimulai sekira pukul 09.00 Wib.

Ditemui di lokasi kegiatan, Pangulu Nagori Sahkuda Bayu Suyatno menjelaskan kondisi jembatan saluran irigasi yang diperbaiki ini sudah cukup usang. Jembatan dibangun oleh PSDA provinsi Sumater Utara, Rawa II pada tahun 1980 yang silam berfungsi sebagai sumber air areal persawahan masyarakat petani.

“Saluran Irigasi yang mengairi lebih kurang 5000an hektar areal persawahan di tiga wilayah, Kecamatan Gunung Malela, Pematang Bandar dan Kecamatan Bandar ini selayaknya dilakukan perbaikan,” kata Pangulu berkulit hitam manis ini telah menjabat selama 3 periode masa pemilihan kepada media ini.

Menurutnya, bermodal swadaya inisiatif masyarakat dan hasil musyawarah yang dilaksanakan sebelumnya, disepakati melakukan perbaikan kerusakan pondasi jembatan Saluran Irigasi Primer Kerasaan I ini bergotong royong.

“Selain sudang usangnya bangunan, belakangan ini dengan tingginya curah hujan terjadi longsor pada pondasi dan tampak berlubang pada bagian bawah jembatan,” ujar Suyatno, pria yang akrab disapa Nano ini.

Sementara, Gamot atau Kepala Dusun Huta I Kusno disela sela kegiatan gotong royong itu menambahkan, kerusakan pondasi jembatan dan longsornya ruas jalan penghubung ini diketahui beberapa minggu yang lalu. Dia mengatakan, apabila pembiaran maka akan terputus jalan penghubung 2 kecamatan tersebut , potensinya akan merugikan dan mempengaruhi perekonomian Nagori atau Desa sekitar.

“Kerusakan ini terlihat beberapa minggu lalu, dilaporkan kepada Pangulu atau Kepala Desa dan berkesimpulan dengan swadaya warga lakukan antisipasi kerusakan, Bg. Karena kalau pembiaran terhadap rusaknya jembatan maka akan bertambah masalah terlebih di Kecamatan Hutabayu Raja, mengakibatkan pengangkutan hasil bumi terkendala,” jelas Kusno.

Melalui media, Kepala Urusan Pemerintahan Nagori Sahkuda Bayu Ruswady menyampaikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Simalungun maupun Pemerintah Provinsi Sumatera Utara segera melakukan peninjauan di lokasi jembatan dan ruas jalan penghubung wilayah kecamatan ini. Dalam hal ini, upaya perbaikan infrastruktur vital dengan kemampuan seadanya tentu tidak menjamin kondisi jembatan dan ruas jalan tetap maksimal bagi kepentingan masyarakat.

“Pesan kami untuk dinas terkait agar dapat merealisasikan anggaran untuk renovasi jembatan tersebut. Bahwa swadaya masyarakat tidak bisa di andalkan baik dari segi bahan yang di sediakan maupun pekerja ahli dari desa. Maka kami sangat berharap agar dinas terkait agar dapat merealisasikan pembangunan atau renovasi jembatan dan ruas jalan ini,” tegas Ruswady didukung warga lainnya. RY/KTN) 

Bagikan :