
SIMALUNGUN – Dalam rangka mendukung program nasional eliminasi Tuberkulosis (TBC) serta meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Pematangsiantar melaksanakan kegiatan skrining TBC melalui pemeriksaan rontgen dada massal, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun, Puskesmas Raya, dan Tirta Medical Center (TMC).
Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 7 Oktober 2025, bertempat di lingkungan Lapas Narkotika Kelas IIA Pematangsiantar, dan dipantau langsung oleh Kepala Lapas (Kalapas) bersama jajaran pejabat struktural serta petugas Pembinaan Narapidana dan Anak Didik (Binadik).
Sebanyak 968 WBP menjadi peserta pemeriksaan, sebagai bagian dari upaya deteksi dini penyakit TBC yang berpotensi menular dengan cepat, terutama di lingkungan padat penghuni seperti lembaga pemasyarakatan.
Kolaborasi Strategis dalam Penanggulangan TBC
Kegiatan ini merupakan implementasi nyata dari program nasional penanggulangan TBC yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan RI, dengan fokus pada populasi berisiko tinggi, termasuk para warga binaan.
Melalui sinergi lintas sektor antara Kemenkes RI, Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun, Puskesmas Raya, dan Tirta Medical Center, pemeriksaan rontgen dada dilakukan secara menyeluruh untuk mendeteksi potensi kasus aktif TBC di dalam lapas.
“Kami menyambut baik sinergi lintas sektor yang terjalin dalam pelaksanaan kegiatan ini. Kesehatan warga binaan adalah tanggung jawab bersama, dan deteksi dini seperti ini menjadi langkah penting dalam meminimalisir potensi penularan penyakit di dalam lapas,”
ujar Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Pematangsiantar.