Kota Perdagangan Mendapat Julukan “Kota Debu”.

Bagikan :

Perdagangan-Kliktodaynews.com Kota perdagangan menjadi kota debu,bagaimana tidak disebut degan kota debu disepanjang jalan kota perdagangan terliat banyak pasir berserakan dan menimbulkan debu. Hasil pengamatan awak media hari Jumaat, (6/12 2019) sekira pukul.14.00.Wib. Debu berasal dari truk-truk bermuatan pasir yang dibawa dari tangkahan galian C yang ada dikota Perdagangan.

Belakangan ini debu yang menyelimuti kota perdagangan menjadi perbincangan di kalangan masyarakat perdagangan hingga ramai dikritik di medsos sperti facebook.

Salah satu akun facebook Krismon membuat status “kota perdagangan kembali menjadi kota abu yang disebabkan mobil truk pengangkut pasir atau galian C, pasir dari truk jatuh kejalan dan mengakibatkan jalan berpasir dan berdebu ini menganggu pernafasan terutama kepada anak-anak”tulisnya

Hamonangan Sinaga salah satu warga kota Perdagangan saat diminta keterangannya mengatakan” memang sudah gawat kali debu dikota perdagangan ini bang,seluruh kota perdagangan jalan nya penuh pasir di akibatkan mobil-mobil truk bermuatan pasir dari galian c yang ada dipingiran sungai bahbolon, abunya sangat membahayakan terutama kepada anak anak kita,kita berharap kepada dinas perhubungan (Dishub)kabupaten simalungun untuk menidaklanjuti masalah ini”katanya

Menanggapi kejadian ini Yakup Pardede selaku sekertaris LSM lembaga swadaya masyrakat LRR RI Lingkar Rumah Rakyat menuturkan “saya minta kepada Dinas perhubungan kabupaten simalungun untuk turun kelapangan untuk menindak truk truk pasir dari galian C yang ada dikota perdagangan agar mengunakan tenda dibelakang bak mobil tersebut sesuai kesepakatan yang pernah dibuat, jangan hanya diam saja karena ini masalah besar bagi masyarakat perdagangan”tegasnya

Kepala dinas perhubungan kabupaten simalungun belum bisa diminta keterangan nya terkait pemberitaan hingga berita ini dilangsir kemeja redaksi.(WA/KTN)

Bagikan :