Kasus Hepatitis Akut Belum Ditemukan di Kabupaten Simalungun

Kepala Dinas Kesehatan Simalungun, Edwin Simanjuntak (photo:hariansib)
Bagikan :

SIMALUNGUN – Kliktodaynews.com|| Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun memastikan belum ada ditemukan kasus hepatitis akut di Kabupaten Simalungun.

Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Kabupaten Simalungun, Edwin T. Simanjuntak, Jumat (13/5/2022).

“Belum ada kasus hepatitis aku hingga saat ini di Kabupaten Simalungun, kata Edwin Simanjuntak.

Meski begitu pihaknya menghimbau agar puskesmas dan rumah sakit di kabupaten Simalungun untuk memantau dan melaporkan kasus Sindrom penyakit kuning akut di Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR).

Edwin menjelaskan bahwa gejala hepatitis akut ditandai dengan kulit dan sklera berwarna ikterik atau kuning dan urin berwarna gelap yang timbul secara mendadak.

Dia pun berharapa kepada pihak puskesmas agar memberikan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat serta upaya pencegahannya melalui penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

Sementara itu dilansir dari sehatnegerikukemkes.go.id, Kementerian Kesehatan telah meningkatkan kewaspadaan dalam dua pekan terakhir setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus Hepatitis Akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia, dan belum diketahui penyebabnya sejak 15 April 2022.

Kewaspadaan tersebut meningkat setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia, dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.

Ketiga pasien ini merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

Gejala yang ditemukan pada pasien-pasien ini adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.

Saat ini, Kementerian Kesehatan RI sedang berupaya untuk melakukan investigasi penyebab kejadian hepatitis akut ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap. Dinas kesehatan Provinsi DKI Jakarta sedang melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut. (WK/KTN)

 

Bagikan :