SIMALUNGUN- Polsek Tanah Jawa, di bawah komando Kapolsek Tanah Jawa, Komisaris Polisi (KOMPOL) Asmon Bufitra, SH, MH, mengadakan kegiatan pembinaan terhadap siswa-siswa yang bolos sekolah pada hari Senin, 26 Agustus 2024. Kegiatan ini berlangsung mulai pukul 12.00 WIB di kantor Polsek Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun. Tujuannya adalah untuk memberikan pengarahan dan menegakkan disiplin di kalangan pelajar, khususnya terkait perilaku bolos sekolah dan penggunaan sepeda motor dengan knalpot tidak standar.
Berdasarkan Undang-Undang Tahun 2002 tentang Kepolisian dan perintah langsung dari Kapolsek Tanah Jawa, kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari upaya preventif untuk menekan angka pelanggaran disiplin di kalangan siswa, serta menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah hukum Polsek Tanah Jawa.
Dalam arahannya, KOMPOL Asmon Bufitra menekankan pentingnya kedisiplinan dan tanggung jawab sebagai siswa. “Bolos sekolah adalah pelanggaran disiplin yang dapat merusak masa depan kalian. Kalian harus sadar bahwa pendidikan adalah hal yang sangat penting untuk masa depan,” tegas Kapolsek.
Selain memberikan pengarahan, Kapolsek juga menyerahkan kembali siswa yang terjaring dalam operasi tersebut kepada pihak sekolah beserta sepeda motor mereka, dengan catatan bahwa surat-surat kendaraan tersebut lengkap. Namun, bagi siswa yang menggunakan sepeda motor dengan knalpot blong, Kapolsek Tanah Jawa memberikan instruksi tegas agar knalpot tersebut segera diganti dengan knalpot standar yang sesuai dengan peraturan lalu lintas.
Para guru yang hadir dalam kegiatan ini berasal dari beberapa sekolah di wilayah Tanah Jawa, termasuk SMK Teladan, SMP MTS, SMP Negeri 2, dan SMP Nusantara. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen bersama antara pihak sekolah dan kepolisian untuk menegakkan disiplin dan mendidik siswa menjadi individu yang bertanggung jawab.
Salah satu guru yang hadir dari SMK Teladan, mengapresiasi langkah yang diambil oleh Kapolsek Tanah Jawa. Menurutnya, tindakan ini sangat tepat untuk memberikan efek jera kepada siswa yang sering bolos dan juga untuk menekan penggunaan knalpot blong yang meresahkan masyarakat. “Kami sangat mendukung tindakan Kapolsek Tanah Jawa. Ini adalah bentuk pembinaan yang positif dan semoga dapat membuat siswa lebih disiplin dan bertanggung jawab,” ujar guru tersebut.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang komunikasi antara pihak sekolah dan kepolisian untuk membahas masalah-masalah yang sering dihadapi terkait kenakalan remaja. Guru-guru yang hadir menyatakan siap bekerja sama dengan Polsek Tanah Jawa untuk terus melakukan pembinaan terhadap siswa-siswa mereka.
Kegiatan yang berlangsung selama beberapa jam ini berjalan dengan aman, tertib, dan lancar. Situasi di lokasi kegiatan dan di sekitar wilayah Tanah Jawa hingga saat ini dilaporkan dalam keadaan aman dan terkendali. Cuaca cerah turut mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan ini.
Kapolsek Tanah Jawa, KOMPOL Asmon Bufitra, juga menegaskan bahwa kegiatan serupa akan terus dilakukan secara berkala sebagai bagian dari upaya preventif untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pendidikan dan kehidupan sosial di Tanah Jawa. Ia berharap tindakan ini dapat memberikan efek positif bagi para siswa dan mengurangi angka kenakalan remaja di wilayahnya.
Dalam penutupan kegiatan, Kapolsek kembali mengingatkan kepada para siswa akan pentingnya menaati peraturan, baik di sekolah maupun di luar sekolah, termasuk dalam berkendara. “Menggunakan knalpot standar bukan hanya soal peraturan, tapi juga soal kenyamanan dan keamanan bersama. Kami akan terus menindak tegas pelanggaran-pelanggaran ini,” ujar KOMPOL Asmon Bufitra.
Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, Polsek Tanah Jawa berharap para siswa dapat lebih memahami pentingnya disiplin, baik dalam pendidikan maupun dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan pembinaan ini diharapkan menjadi langkah awal yang efektif dalam menekan angka pelanggaran disiplin di kalangan siswa di wilayah hukum Polsek Tanah Jawa.
Kedepannya, Polsek Tanah Jawa berencana untuk mengadakan sosialisasi dan pembinaan yang lebih intensif, bekerja sama dengan pihak sekolah dan orang tua siswa, guna memastikan bahwa para generasi muda Tanah Jawa dapat tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab dan berkontribusi positif bagi masyarakat.(*/ktn)