Pematang Bandar-Kliktodaynews.com
Lahan digenangi air akibat saluran irigasi yang tidak baik 10 tahun lamanya Petani Nagori Talun Madear dan Talun Rejo Kecamatan Pematang Bandar Kabupaten Simalungun tidak dapat menanami padi dilahannya.
Sementara, hasil pertanian tersebut merupakan pendapatan pokok masyarakat di dua Nagori tersebut. akibatnya, warga banyak kehilangan mata pencaharian ditambah lagi Bencana Corona Virus Diases 19 yang melanda membuat masyarakat tidaka dapat beralih aluan dari pertanian ke pedagang untuk bertahan hidup.
Edi. M (40) mengungkapkan harapannya kepada Pemerintah untuk dapat secepatnya memperhatikan saluran irigasi pertanian yang menurutnya, menjadi salah satu penyebab tergenang air lahan perswahaan mereka. katanya Jumat (15/1/2021)
Senada dengan Mesni (48) kejadian ini sudah berlangsung 10 tahun lamanya, tanpa ada perbaikan oleh Instansi terkait.
Petani yang terkena dampak bencana tersebut, Tukimin luasnya lahan sawahnya 0,5 ha,Selamet, 8 Rante,Wagino 8 Rante, Yuddi 4 Rante, Edi Mulya 7 Rante, Iwan 18 Rante, Mesni 5 Rante, Suki 5 Rante, Dul Sali 5 Rante dan Raimi 7 Rante. sehingga seluas 77 Rante atau sekitar 3 ha.
Menurut mereka dikarenakan sudah mendangkalnya saluran tersebut sehingga, air melimpah dan mengenai lahan persawahan warga.
Petani meminta PSDA Provinsi Sumut maupun Kabupaten Simalungun segera membenahi saluran melalui DI kerasaan dan DI Javakolonisasi yang mejadi pertemuan air di lokasi lahan tersebut.(JAT/KTN)