Artinya, keberhasilan status ini tidak bersifat permanen, harus terus dijaga, dikembangkan dan dirawat dengan serius dan kolaboratif,” katanya.
Tahun ini, lanjutnya, UNESCO akan melakukan revalidasi kedua dengan menilai kembali apakah pengelolaan kawasan geopark, khususnya geosite-geosite di kawasan Danau Toba sesuai dengan prinsip geopark dunia.
Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BP TCUGGp) Azizul Kholis optimis bahwa target green card tercapai. Pada saat menyerahkan berkas dokumen Geopark Kaldera Toba tidak mendapati masalah.
Dia mengatakan, pada 20-25 Juli 2025 Tim Assesor akan datang untuk melakukan revalidasi. Kegiatan penanaman pohon saat ini dilaksanakan di 16 geosite, yang ada di tujuh kabupaten/kota di kawasan Danau Toba.
“Marilah kita menjaga lingkungan, menjaga konservasi, terutama flora dan fauna, khususnya batuan usia 70 ribu tahun,” ajaknya.**(Tim)