Perdagangan – Kliktodaynews.com|| Warga sekitar keberatan dengan pihak ataupun mengaku LSM yang mengklaim warga keberatan terkait perusahaan perusahaan yang ada di wilayah sepanjang Jalan Kampung Jawa Perdagangan I, III dan Nagori Bandar Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun.
Pasalnya, yang berhak keberatan ini adalah warga memang dekat dan langsung bertetangga dengan perusahaan tersebut. Hal ini diungkapkan salah satu warga F. Pasaribu, Rabu (13/9/2023) disalah satu tempat diperdagangan.
“Saya gerah dengan ulah ngkau Lembaga, warga sekitar. saya langsung berdekatan tepat disebelah salah satu Perusahaan tersebut. kapan ada musyawarah yang dilakukan oleh mengaku Lembaga itu!!! jangan ngaku kepentingan rakyat, taunya ada udang dibalik peyek !!! saya sudah tahu ini permainan ini.”, kata Pasaribu.
Masyarakat tersebut bukan memihak Perusahaan yang ada di sekitar, tapi mereka tidak mau jadi alat negoisasi orang tertentu.
“Kalau masalah jalan ini, bukan hanya tanggung jawab satu perusahaan! itu ada OBOR, Gudang Sawit, Botot itu juga besar besar trucknya. semua harus bertanggung jawab terhadap jalan ini bila perlu mereka distop aktifitasnya kalau tidak peduli, kalau PT Mitra Abadi Nusantara (MAN) sudah terlihat, tapi PT MAN juga jangan berhenti karena cuaca ini panas!”, terangnya.
“Jadi kalau kami meminta semua perusahaan harus terlibat perawatan hingga menyiram jalur tersebut,”tambahnya.
Senada dengan R Simanjuntak, warga sekitar yang langsung berdekatan dengan Perusahaan Redemix mengatakan jauh sebelumnya perusahaan PT MAN telah melakukan pernjanjian dengan warga, bukan yang baru kali ini saja, 5 (lima) tahun lalu sudah membuat kesepakatan dengan asli warga sekitar pinggiran jalan.
“Jadi warga juga jangan mau jadi alat sekelompok orang yang bermoduskan keluhan warga. sebab, wajib menyiram itu tanggung jawab perusahaan tapi jangan hanya satu perusahaan kita minta, itu ada perusahaan sawit, Botot dan lain lain. itu juga dituntut! trucknya juga besar itu.”. kata Simanjuntak.
Sebelumnya sudah ada keinginan perusahaan PT MAN mau memperbaiki jalan dengan melakukan pengecoran sepanjang jalan pabrik ke Simpang Kampung jawa. namun, warga tidak terima halamannya terkena dan dindingnya terkena.
“jadi yang keberatan sekarang warga mana dimaksud sekelompok oknum ini”, katanya lagi.
Kami warga sekitar ada Kepala lingkungan , Pemerintah setempat, Perdagangan III, Perdagangan I dan Nagori Bandar. Jadi kami minta biar kami warga sendiri yang bermusayawarah dengan pemerintah kami. jangan ada oknum mencampuri urusan kami dengan modus keluhan warga sekitar yang tidak tahu dimana warganya,” ungkapnya.
Humas Perusahaan Sawit disekitar tersebut coba dikonfirmasi belum memberi tanggapan. sama halnya dengan 2(dua) gudang botot tidak bersedia memberi keterangan terkait kontribusi perawatan jalan dengan menyiram sepanjang jalan.
Humas PT OBOR Perdagangan Sukoco menerangkan, kalau dari pihak peusahaan selalu melakukan penyiraman, tanggung jawab selalu di lakukan.
Hingga untuk melakukan pengecoran jalan sudah kita tawarkan, namun, kita tidak berani kalau warga nanti keberatan akan hal itu. sebab, ada halaman warga wajib terkena. pihak Pemerintah dan Dishub kalau itu dilakukan harus turut ikut serta, bukan ujug ujug kami saja bertanggung jawab,” katanya. (rel/KTN)