Di Sibunga-Bunga, Pengusaha Panen Ayam, Warga Panen Lalat dan Cium Aroma Busuk

Awak media kliktodaynews terjun langsung ke lokasi peternakan ayam
Awak media kliktodaynews terjun langsung ke lokasi peternakan ayam
Bagikan :

Pengusaha Membandel Warga Akan Mencari Keadilan Kepada Bupati dan Wartawan

SIMALUNGUN – Kliktodaynews.com Ternak ayam di Huta l,ll,lll,lV Nagori Sibunga-bunga, Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten  Simalungun diprotes warga setempat karena timbulkan banyak lalat dan aroma bau busuk.

Peternakan ayam milik para pengusaha itu didirikan di kawasan pemukiman penduduk dan tanpa mengikuti prosedur  SOP dampak lingkungan,tidak mengelola limbah dengan baik serta diduga belum memiliki ijin.

“Masyarakat di sini sudah sangat resah dan merasa dirugikan karena adanya bau yang menyengat dari ayam potong itu. Kemudian warga resah kemungkinan dapat terjangkit wabah penyakit yang dapat diakibatkan keberadaan kandang ayam yang menjamur di Nagori Sibungabunga ayam potong tersebut,” kata seorang warga bernama Pak Nova dan istrinya, Senin (3/5/2021).

“Lalat banyak, bau menyengat, apalagi musin panen dan cuci kandang, baunya tak ketolongan lah pak,entah cemanalah nanti kami ini pak”ungkapnya penuh kesal didampingi istrinya.

Lebih lanjut,”Lihat saja Ini pak”, sambil menghunjuk salah satu kandang yang percis disamping rumahnya yang berjarak sekitar 25 Meter,”sebutnya.

Ia menambahkan, disamping jarak yang terlalu dekat dengan pemukiman warga sini, limbahnya juga tidak tertata dengan baik pak,jika hujan limbahnya akan hanyut ke jurang sementara di jurang tesebut ada mata air yang di gunakan bapak kami dan warga lain untuk air minum dan keperluan sehari hari,”tambahnya

Terpaksa karena situasi, mau tak mau air tersebut tetap dipergunakanm,”tandasnya sembari menunjuk orang tuanya yang sedang dalam keadaan sakit.

Sementara itu, istri pak Nova mengaku hal tersebut  sudah mereka sampaikan kepada pemerintah kecamatan Jorlang Hataran melalui Ramlan Idris selaku tokoh masyarakat sekitar.

Masih menurutnya, pada pertengahan April 2021, diadakan mediasi antar pengusaha dan masyarakat  yang dihadiri oleh Dinas Lingkugan Hidup,Danramil 09 Tiga Balata,Camat Jorlang Hataran,Kapolsek Tiga Balata,dan Pangulu Nagori Sibungabunga.

Namun pertemuan itu tidak membuahkan hasil karena hingga hari tersebut semua kandang yang berada di Nagori Sibungabunga masih bebas beroperasi seperti biasa, malah ada yang bertambah lagi,sehingga mereka berharap agar pemerintah segera menutup  atau menata kandang kandang tersebut sebelum terjadi hal hal yang tidak diinginkan.

Penasaran, kru media ini bersama rekan coba menggali lebih dalam dengan mencari Ramlan Idris selaku tokoh masyarakat yang dimaksud.

Kepada tim reporter kliktoday News Ramlan mengaku memang sedang mencari wartawan untuk segera minta bantuan, karena usaha yang mereka tempuh  selama ini dengan menyurati bebagai instansi tampàknya belum membuahkan hasil.

“Inilah lae kami sedang konsep surat kepada Bapak Bupati Simalungun untuk permohonan penutupan dan penataan kandang kandang tersebut,karena jika dibiarkan lae, besok besok pasti akan berdiri lagi kandang baru di kampung kami ini,sedang yang ada sekarang aja sudah sangat meresahkan dan merugikan masyarakat” ungkapnya memulai pembicaraan.

Lebih lanjut ungkap Ramlan, sudah pernah mediasi antara pengusaha dan masyarakat yang diadakan oleh Muspika dan DLH pada Sabtu (17 /04/2021) yang lalu dan menghasilkan empat poin yakni :1. Potensi sumber pencemar dari peternakan adalah Bau dan Serangga,sehingga pihak  pengusaha akan meminimalkan sumber pencemar tersebut sehingga memenuhi standar yang ditetapkan, 2. Diharapkan adanya SOP yang wajib dilaksanakan pemilik usaha untuk meminimalisir timbulnya dampak lingkungan hidup,serta mengupgrade teknologi pengelolaan lingkungan,3. Setiap pemilik ternak ayam diwajibkan mengurus Izin Usaha melalui lembaga OSS,4. Pengusaha yang mempunyai limbah B3 atau menyimpan sementara di TPS LB3.

“Namun dari ke empat poin kesepakatan poin tersebut,tampaknya para pengusaha tidak mengindahkannya,”sebutnya.

Saya berharap kepada pemerintah segera tanggap akan permasalahan ini, karena masyarakat masih banyak yang mempergunakan sungai tersebut,ungkapnya kepada tim wartawan.

Ditanya soal jarak kandang peternakan ayam dengan rumah warga, Ramlan menjelaskan;di Huta l Sibungabunga kadang ayam milik Ferdinan sinaga berjarak sekitar 400 Meter dari rumah warga,sedangkan kandang  ayam yang lebih banyak ada di Huta ll Sibungabunga  diantaranya kandang ayam milik Putra berjarak sekitar 15-20 meter dari rumah warga dan 100 Meter dari masjid Ar- Rahman, kandang milik Desy dari rumah warga  berkisar 25 Meter, dan kandang milik  Aan Sinaga berkisar 40 Meter dari rumah warga.

Sementara di Huta lll Sibungabunga kandang ayam milik Syamsuri  dari rumah warga berkisar 25Meter,sedangkan di HutalV ada 2 kandang ayamyakni kandang ayam milik Anju Sinaga berkisar 30 Meter  dari rumah warga dàn kandang ayam milik A.silalahi  berkisar 20Meter dari rumah warga dan 50 Meter dari Rumah Ibadah (Musholla) sedangkan 200Meter dari tempat tersebut ada sekolah  SDN Sibungabunga,”begitulah gambarannya lae,makanya kami berharap nantinya Bapak Bupati Simalungun yang baru dilantik ini bisa memahami keadaan saat ini yang kami alami,dan mewakili masyarakat kami berharap agar media selaku sosial control berperan membantu masyarakat “pungkasnya menghakhiri

Tak sampai disitu,Selanjutnya Tim  lakukan investigasi langsung kelokasi untuk memastikan kebenaran informasi tersebut, benar saja kandang ayam milik para pengusaha benar benar sangat dekat dengan rumah warga,disekitaran juga bau kotoran ternak sangat menyengat,bahkan tim coba singgah  disebuah warung dan memang lalat(Serangga)ada berkerumun di gelas  dan meja pemilik warung,1 jam saja Tim berada dilokasi,salah satu tim sudah merasa mual dan segera meminta pulang”dari hasil pantauan tersebut dapat dinilai bahwa memang pemerintah dan instansi terkait harus mampu  bertindak tegas untuk menertipkan kandang ayam tersebut,bahkan jika perlu harus di bongkar dan dipindahkan.

Terpisah Pangulu Nagori Sibungabunga Andi Julian ketika coba dikonfirmasi terkait hal tèrsebut melalui pesan Whatshap dan Sms tidak memberikan tanggapan ,telepon seluler juga tidak diangkat saat dihubungi wartawan.

Sama dan serasa kompak Camat Jorlang hataran Maryaman Samosir ketika coba dikonfirmasi melalui Whatshap dan Sms juga tidak memberikan tanggapan padahal pesan yang dikirim sudah terkirim dan tampak camat sedang Online,dan saat ditelfon watawan juga via telefon seluler camat tidak mengangkat telefon seluler nya meski suara berbunyi dering.(SAP/BS/KTN)

Bagikan :