Simalungun-Kliktodaynews.com
Puluhan buruh Harian Lepas(BHL) dari beberapa afdeling melakukan unjuk rasa di pabrik PT4 Kebun Teh Bahbutong ,terkait harga daun teh yang tidak memiliki nilai upah. Kamis(3/2/2022)
Salah satu pengunjuk rasa Budiman Siregar (33) mengatakan semakin hari semakin tragis harga daun Rp 175 sampai dengan Rp 225. Harga tersebut sangat berdampak terhadap kehidupan kami, yang akhirnya kami menerima upa Rp 175 perharinya. Katanya
Belum lagi selasa 25 Januari 2022 kami bekerja tapi itu dihitung nol, bagaimana kami bisa menafkahi anak istri kami belum lagi upah kami dikenakan potongan buat minyak mesin panen. Ucapnya.
Aksi tersebut bersamaan dengan kehadiran tamu dari Rainforest Alliance. Salah satu organisasi nirlaba internasional yang mengelola bisnis, pertanian, dan hutan untuk menjadikan bisnis yang bertanggung jawab dan memiliki kebijakan layak tidaknya sebuah perusahaan untuk di Pertahankan.
Sekira pukul 12. 30 wib beberapa perwakilan aksi bertemu dengan pihak managemen yaitu Asisten Reza, SPBU, Koramil serta staf – staf perusahaan PN4 lainnya.
Koordinator aksi Senior Nainggolan menerangkan hasil dari audensi belum ada hasil karena beberapa pertanyaan belum ada balasan yang ada jawaban antara askep dengan kami. Katanya.
“kami diskusikan dulu di internal kami”, lalu askep mengatakan “kenapa kalian datang ke kami kalian langsunglah pertanyakan hal itu ke vendor kalian, katanya.
” kami kan bekerja di bawah perintah menegement PN4 dan itu pun sampai saat ini kami tidak kenal siapa vendor kami.tambah kordinator aksi tersebut.
Terpisah, Asisten Reza saat saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa kedatangan tamu Rainforest alliance itu benar ,kalau terkait buruh demo karena apa saya kurang tau. katanya
Sumber : Rumahrakyat online
Editor : Julius Sitanggang