Lonjakan Kasus Covid-19 di Siantar Tak Terbendung, Tembus Diangka 524

Ilustrasi (Antara Photo)
Bagikan :

SIANTAR – Kliktodaynews.com|| Lonjakan kasus positif covid-19 di Pematangsiantar seakan tak terbendung. Pada 14 Februari 2022 kasus positif covid-19 bertambah 27 kasus. Total terkonfirmasi positif covid-19 menjadi 524 kasus.

Dari data yang diterima, peta sebaran Covid-19 dari 8 Kecamatan yang ada di Pematangsiantar yakni : Kecamatan Siantar Utara dengan 107 kasus, diikuti Siantar Timur 79 kasus, Siantar Barat 61 Kasus, Siantar Selatan 61 kasus, Siantar Martoba 57 kasus, Siantar Marihat 49 kasus, Siantar Sitalasari 48 kasus dan terakhir Kecamatan Siantar Simarimbun 46 kasus.

Untuk pasien sembuh mengalami peningkatan 10 orang sehingga total 26 orang, sedangkan untuk kasus yang meninggal dunia masih tetap 2 orang.

Sebelumnya, terkait lonjakan yang terjadi di SUMUT, Gubernur Edy Rahmayadi dalam Rapat Koordinasi Pembahasan Perkembangan dan Penanggulangan Kasus Covid-19 serta Evaluasi PPKM di Wilayah Provinsi Sumatera Utara, Senin (14/2/2022) mengatakan untuk mengatasi perkembangan Omicron Indonesia, jangan lengah dan terus menekan kasus yang saat ini sudah ada. Pemerintah sudah melakukan strategi pencegahan secara berlapis dengan memberlakukan kebijakan yang dirancang dengan melibatkan berbagai pakar dan kementrian/lembaga terkait dan mengutamakan keamanan seluruh masyarakat.

Adapun arahan Gubernur Sumatera kepada Seluruh Bupati/Walikota Se-Sumatera Utara sebagai berikut :
– Pengaktifan Layanan telemedisin, terutama di kota-kota besar dan daerah aglomerasi.
– Saat ini layanan Telemedisin yang sudah ada masih dilakukan Tim Satgas Covid-19 Provinsi Sumatera Utara Utara sejak Tahun 2021 dan Tahun 2022 sedang berjalan untuk Kota Medan.
– Layanan telemedisin Kab.Deli Serdang akan mulai berjalan mulai 14 Pebruari 2022.
– Diminta kepada Kabupaten/Kota juga dapat memberikan layanan telemedisin untuk pasien isolasi mandiri baik oleh puskesmas/rumah sakit dan bekerja sama dengan pihak ketiga.

Gubsu juga menyampaikan agar menekan angka penyebaran varian baru Omicron. Kita harus melakukan PPKM , tetap menerapkan Prokes 5 M, dan Melaksanakan 3 T yakni pemeriksaan Dini (Testing) ,Pelacakan (Tracking) dan Perawatan (Treatment) serta melakukan isolasi terpusat.

Melalui vidcon Gubsu memaparkan pada saat ini daerah yang tertinggi kasus COVID-19 di Medan, Deliserdang, Siantar, Simalungun dan Gunung Sitoli. Dalam Hal ini Gubsu menyarankan agar lebih meningkatkan dan mengaktifkan kembali hingga tingkat desa. Sehingga kita dapat memutus mata rantai penyebaran COVID-19 . Isoter dan Isoman harus benar-benar direncanakan dan disiapkan. Rumah Sakit hanya untuk pasien berat. (TIM/KTN)

Bagikan :