Pematangsiantar – Kliktodaynews com MENEKAN angka maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkotika di wilayah Pematang Siantar, Badan Narkotika Nasional (BNN) kota Pematang Siantar (berlangsung 2 hari Senin dan Selasa) menggelar pelatihan teknis Pegiat Anti Narkoba kepada 20 jurnalis dari berbagai Media Cetak dan On Line di Marihat Room Lt V Hotel Sapadia jalan Diponegoro Kelurahan Karo Kecamatan Siantar Selatan kota Pematang Siantar, Senin (24/08/2020) sekira pukul 09.00 WIB
Dengan tajuk “Pengembangan Kapasitas dan Pembinaan Masyarakat Anti Narkoba Melalui Bimbingan Teknis Penggiat Anti Narkoba di Instansi Swasta Tahun 2020”, acara di buka dengan Upacara Nasional secara singkat oleh Master Ceremoni serta dipimpin Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat Kantor BNN Pematang Siantar Dewi Sartika Tarigan SE yang sekaligus bertindak sebagai Publik Speaking.
Nara sumber diawali Kadis Ketenagakerjaan kota Pematang Siantar diwakili oleh Kasi Informasi Pasar Kerja dan Bursa Dinas Ketenagakerjaan Pematang Siantar, Tumpal Pasaribu SH memaparkan materi Strategi Pencegahan dalam Upaya “Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN)
Dalam hal ini Tumpal Pasaribu sangat mengapresiasi pelatihan pegiat anti narkoba ini, khususnya kepada calon tenaga kerja perusahan swasta untuk dilakukan tes urine demi menciptakan lingkungan kerja bebas narkoba.
Nara sumber berikut, Wakil Ketua Komisi II DPRD kota Pematang Siantar dari Partai PDIP, Ferri SP Sinamo SH. MH, dengan materi Dinamic dan Pengarahan Program Anti Narkoba
Pada kesempatan itu Feri Sinamo menyampaikan dukungannya kepada BNN kota Pematang Siantar dalam menjalankan program P4GN
Dikatakan Feri Menurut Feri, demi memutus mata rantai peredaran narkoba harus diawali dari diri sendiri (person) terlebih pegiat anti narkoba. Berbuat baik merupakan cermin untuk dapat memberikan pemahaman bahaya narkotika terhadap diri maupun lingkungan.
Kepala BNN kota Pematang Siantar Drs. Tuangkus Harianja MM dengan paparan materi Pengetahuan Adiksi, Konseling dan Rehabilitasi.
Tuangkus mengatakan seseorang terjerumus ke dalam lingkaran penyalahgunaan narkotika bisa disebabkan banyak hal, dia mencontohkan bila seseorang memiliki banyak duit namun memiliki satu masalah yang sangat menekan.
Dalam kondisi ini, person menggunakan narkoba yang dianggap adalah jalan keluar hingga dia mencapai dalam satu kondisi (adiksi) ketergantungan fisik dan mental terhadap hal tertentu yang menimbulkan perilaku menyalah sehingga meningkatkan kebutuhan terhadap narkotika. “Bukan berarti semua orang berduit begitu”.ujarnya familiar mencairkan suasana dengan guyon.
Ada lagi trik trik pelaku narkoba untuk untuk meluaskan jaringan dengan memanfaatkan orang orang tertentu, dengan mencekoki narkotika secara gratis satu hingga lima kali penggunaan hingga mengalami ketergantungan.
Untuk selanjutnya, para pelaku memanfaatkan person ini untuk melakukan peredaran narkoba dengan iming iming gratis bila berhasil menjual paket paket narkotika. Sebut Tuangkus.
Diujung acara Tuangkus Harianja didampingi Dewi Sartika Tarigan mengharapkan para jurnalis dapat menjadi pegiat Anti Narkoba melalui berita di media maupun secara lisan dapat menyampaikan pesan pesan hingga menyasar ke masyarakat luas tentang dampak narkotika yang sangat berbahaya.
Tersendiri Dewi Sartika menyampaikan terima kasih banyak kepada para jurnalis peserta pelatihan serta mengatakan agenda hari kedua, Selasa (25/08/2020) dimulai pukul 09 00 WIB di tempat yang sama, acara masih berlanjut dengan pengukuhan Pegiat Anti Narkoba. Ujarnya. (ALDY/KTN)