Gerakan Rakyat Melawan (GERILYAWAN) Siantar Melakukan Aksi Damai untuk Tutup TPL

Bagikan :

PEMATANGSIANTAR – Kliktodaynews.com Gerakan aksi damai berlangsung di depan gerbang kampus universitas Simalungun yang dihadiri puluhan orang dari berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa tersebut di komandoi oleh Dofasep Hutahaean mengatakan, Bahwasanya selama tpl masih tetap beroperasi kami akan selalu mengkonsolidasi kan semua elemen untuk kembali turun kejalan, aksi hari ini hanya sebagai seremoni atas pengrusakan lingkungan yg makin massif di kawasan tano batak. Sambung Arianto Sitorus selaku koordinator aksi mengatakan: Mengingat hak-hak masyarakat adat yang diakui dalam UUPA, Undang-undang 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia serta perundang-undangan lainnya.

Lanjutnya lagi mengatakan, bahwasanya masyarakat adat Tano Batak sudah gerah akibat perampasan wilayah adat yang dilakukan oleh PT TPL yang menimbulkan banyak dampak terhadap masyarakat. Saat ini, sumber mata pencarian masyarakat adat di wilayah konsesi terus mengalami penurunan karena kerusakan ladang pertanian dan gagal panen, kekeringan dan sulitnya mendapatkan air bersih, Mirisnya lagi, adanya dugaan tindakan kekerasan dan pelanggaran HAM yang dilakukan PT TPL telah melanggar perlindungan terhadap masyarakat adat, ihwal ini juga tertuang dalam UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM. Dan adapun poin tuntutan yang disampaikan pimpinan aksi gerilyawan adalah:

1.Mendesak kementerian lingkungan hidup dan kehutanan agar segera menghentikan pemberian izin konsesi dan mencabut izin konsesi PT. TPL di Tano Batak

2.Melakukan perbaikan serta pemulihan kawasan Tano Batak dan mengganti kerugian akibat kerusakan-kerusakan lingkungan yang terjadi selama ini

3.Mengembalikan hak masyarakat adat terhadap tanahnya 4.Menghentikan segala bentuk kekerasan dan intimidasu maupun kriminalisasi terhadap masyarakat adat

5.Dan meminta pihak kepolisian untuk berpihak kepada rakyat sesuai dengan tugas dan fungsinya. Tutup Dofasep Hutahaean. Dilokasi aksi, Kapolsek martoba AKP AMIR MAHMUD, SH mengatakan, seharusnya massa aksi juga harus mempertanyakan kepada dinas terkait di Simalungun agar kejelasan informasi lebih banyak didapat oleh mahasiswa dan pemuda. Kami juga mengapresiasi aksi mahasiswa dan pemuda Siantar yang inovatif dan kreatif serta berlangsung tertib, aman dan damai. (VIN/KTN)

Bagikan :