Pematangsiantar-Kliktodaynews.com
Community TBC HIV Care Aisyiyah Simalungun (Program Penanggulangan TBC HIV) Simalungun Audiensi dengan Pihak RSUD Djasemen Saragih Kota Pematangsiantar Senin, (14/10/2019) pagi.
Adapun pada audiensi ini Community TBC HIV Care Aisyiyah Simalungun yang sudah bergerak dari tahun 2016 ini melakukan pertemuan untuk pembahasan Program baru yang masuk pada Program TBC Pada SSR Aisyiyah Simalungun yaitu Pendampingan Pasien TB MDR (Multidrug-Resistant ) / RO ( Resistan Obat )
Pertemuan dengan pihak RSUD Djasemen Saragih Kota Pematangsiantar ini merupakan lanjutan setelah SSR Aisyiyah Simalungun melaksanakan Training Pasien Supporter & Kader TB MDR yang dilaksanakan pada bulan Agustus yang lalu .
Direktur RSUD Djasemen Saragih dr. Susanti Dewayani dalam audiensi menyampaikan menerima baik Tim dari Community TBC HIV Care Aisyiyah Simalungun yang akan melaksanakan Pendampingan untuk Pasien TB MDR , kerjasama Tim Community TBC HIV Care Aisyiyah Simalungun dengan pihak Rumah sakit pastinya kita terima dan agar kiranya disiapkan Pendamping atau Kader yang benar benar siap dalam hal pendampingan pasien TB MDR ini . Pasien TB MDR yang ditangani RSUD Djasamen Saragih saat ini Sebagian besar berasal dari Kabupaten Simalungun dan Kota Pematangsiantar. Dengan sinerginya kami dengan Comunity TB Care ini.
“kami berharap dapat menjadi Inisiator penanggulangan dan pendampingan TB MDR di kedua daerah tersebut. Sebagai penyakit menular yang sangat mudah dalam proses penularannya, kita harap mari sama sama kita mengubah stigma masyarakat siantar dan simalungun dalam memandang Pasien MDR agar lebih bersahabat dan turut menyukseskan pola hidup bersih dan sehat”.sebutnya.
Kepala SSR Aisyiyah Simalungun Dahliana Manurung Menyampaikan bahwa kehadiran Community TBC HIV Care Aisyiyah Simalungun melakukan Pertemuan dengan Pihak RSUD Djasemen Saragih adalah untuk melakukan kerjasama terkait dengan Program Penanggulangan TB MDR.
“kita ketahui bersama bahwa Rumah Sakit rujukan untuk TB MDR di Siantar Simalungun adalah RSUD Djasemen Saragih Pematangsiantar , jadi ya kehadiran kami kesini agar pihak RSUD Djasemen Saragih kami harapkan menyambut baik Audiensi ini dan Kedepan kita harapkan juga agar mendapatkan kerjasama yang baik , baik itu dalam data serta pendampingan dan pengawasan terhadap pasien TB MDR .Kami ucapkan terimakasih kepada Ibu dr. Susanti Dewayani yang sudah meluangkan waktunya untuk menerima kami hari ini,”ucapnya.
Dari data yang didapat Indonesia adalah negara dengan beban TBC tertinggi ketiga di dunia, setelah India dan China. WHO Global TB Report 2018 memperkirakan insiden TBC sebesar 842.000 kasus dengan mortalitas 107.000 kasus. Risiko penularan TBC dapat dikurangi jika semua pasien TBC dapat ditemukan dan diobati sampai sembuh. Akan tetapi, dewasa ini, dari 842.000 kasus, baru 53% yang ternotifikasi dan diobati, sisanya belum diobati atau sudah diobati namun belum dilaporkan kepada Kementerian Kesehatan. Selain underreporting, MDR TB dan TB HIV juga merupakan masalah terkait tuberkulosis yang perlu mendapat perhatian. Estimasi insiden TB HIV sebesar 36.000 kasus, dengan mortalitas 9.400 kasus, sedangkan MDR TB diperkirakan sebanyak 23.000 kasus.(RS/KTN)