Sergai Pacu Konservasi dan Ekonomi Lewat Tanam Aren

Bagikan :

“Aren dipilih karena mampu mendukung konservasi tanah dan air, perawatannya mudah, serta memiliki nilai ekonomi tinggi dari produk-produk turunannya,” ujar Syafrizalsyah.

Ia menambahkan, tanaman aren berpotensi menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat setelah memasuki masa panen dalam empat hingga lima tahun. Hal ini diharapkan mampu mendorong tumbuhnya usaha kecil berbasis produk turunan aren dan meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes).

Sementara itu, Ketua Yayasan Budaya Hijau Indonesia, Bathara Surya Yusuf, menyampaikan bahwa berdasarkan studi, satu pohon aren dapat menghasilkan pendapatan sekitar Rp80.000 per hari. Dengan asumsi 25 hari produksi aktif, 4.000 batang aren diperkirakan mampu menciptakan perputaran ekonomi hingga Rp8 miliar per bulan.

“Penyerahan bibit aren ini adalah bentuk investasi ekonomi hijau jangka panjang yang manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat desa,” ujar Bathara.

Kegiatan ini melibatkan kolaborasi berbagai pihak. Selain Pemkab Sergai, hadir pula Forkopimda, Forkopimcam, Yayasan Budaya Hijau Indonesia, unsur kehormatan Kerajaan Thailand, Lions Club, komunitas lingkungan, serta sejumlah perguruan tinggi di Sumatera Utara. (Tim).

Bagikan :