SERGAI- Kliktodaynews.com Sebuah pagi yang menggairahkan. Namanya sering dipanggil Hakim, seperti biasa setiap jam 6 pagi dia sudah bersiap-siap untuk berangkat kerja.
Mengulas kisah Hakim di temui Kliktodaynews.com disela- sela kesibukan diruang kerjanya yang di penuhi buku Senin 22/03/2021 Pukul 10.20 WIB Sekcam yang dari kalangan keluarga sederhana ini menceritakan perjalanan kerjanya selaku Sekcam.
Pagi sekali, memang, namun hal ini harus dilakoni karena tempat kerja lebih kurang berjarak 40 km dari rumah.
Meski jalan agak rusak, sejak dilantik 7 Januari 2020 sebagai Sekcam di Kecamatan Bandar Khalifah, berangkat pagi-pagi dan pulang sore-sore seperti ritual yang wajib untuk dilakukan. Meski begitu, kebahagiaan turut serta dalam perjalanan yang melelahkan itu.
Dua hari setelah diangkat menjadi sekcam, hari keberuntungan kembali meliputi relung – relung hati sang sekcam dan keluarga.
Tanggal 9 Januari 2020, hari melaksanakan sidang terbuka ujian Doktoral Pascasarjana UINSU.Untuk kajian Komunikasi Islam dengan konsentrasi Komunikasi Politik. Kebahagiaan didalam kehidupan Sang Sekcam seakan tak hendak berhenti.
Kebiasaan pagi – pagi berangkat kerja ini, juga terjadi pada istrinya. Sebelum bencana covid 19, isterinya harus pagi-pagi sekali sudah berangkat ke kampus untuk mengajar
Kampusnya UINSU berada di kota Medan, sekira 60 km dari rumah. Memang tidak setiap hari mengajar, cuma karena jarak yang jauh rasa capek tentu saja tak terhindarkan.
Di samping itu isterinya mengajar di STIT Serdang Bedagai, letaknya di kota Perbaungan. Walaupun ada covid, STIT Serdang Bedagai tetap melaksanakan belajar tatap muka.
Bagi isterinya mengajar merupakan passion, sehingga meski melelahkan, dia tetap merasa senang dan puas, meski secara finansial belum memadai.
Anak yang tertua, Fatimah, sekarang belajar di UINSU fakultas syariah. Sudah berada di semester dua. Sedang tiga adiknya -Muhammad, Aisyah, Rosyida- menuntut ilmu di pesantren yang berlokasi di Tapsel. Yang bungsu, Shafia, masih duduk di kelas lima sekolah dasar.
Tahun 2017 bersama kawan-kawanya sang sekcam mendirikan STIT Serdang Bedagai. Selain mengabdi sebagai PNS, dia berkesempatan mengajar. Paling tidak, kampus diperlukannya sebagai media untuk mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya.
Salah seorang tokoh Serdang Bedagai
H. Tambunan menyebutkan Hakim selain seorang Intelektual, Ia juga tokoh lintas sektoral.
Ia menambahkan sang Sekcam ini dapat bergaul tanpa membedakan etnik
dan agama.
Ditempat yang berbeda Tokoh Serdang Bedagai lainnya (yang tidak mau disebutkan namanya) mengungkapkan, bahwa sang sekcam tidak hanya berkiprah di bidang sosial kemasyarakatan tapi juga bergerak dalam aktivitas keagamaan.
Beliau bertindak sebagai khatib setiap hari jumat. Hal ini sesungguhnya telah diyakininya sejak masih muda. “untuk persoalan ini saya menjadi saksi matanya. Karena waktu kami bergerak bersama-sama, ” ungkap tokoh ini.(BUDI/KTN)