Sementara itu, Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution menyoroti tantangan serius yang tengah dihadapi provinsinya, yakni tingginya angka penyalahgunaan narkoba. Ia berharap PUI turut ambil bagian dalam gerakan massif untuk memberantas narkoba di Sumut.
“Sebagai provinsi besar yang berpotensi melahirkan generasi emas Indonesia, Sumut harus bersih dari narkoba. Kami mengajak PUI bergerak bersama, menciptakan gerakan serentak untuk memerangi penyalahgunaan narkoba di daerah ini,” ucap Bobby.
Ketua PW PUI Sumut yang juga anggota Majelis Syura DPP PUI, Dr. H. Sakhira Zandi, menyampaikan rasa bangga atas kepercayaan menjadikan Medan sebagai pusat penyelenggaraan Muktamar ke-15 PUI. Ia menyebutkan, Medan kini menjadi simbol semangat baru PUI dalam menyebarkan dakwah dan pengabdian kepada umat.
“Medan kami jadikan sebagai mercusuar PUI untuk Indonesia. Kami di daerah berkomitmen penuh agar dari Muktamar ini, panji-panji PUI semakin berkibar di seluruh nusantara,” ujarnya penuh semangat.
Muktamar ke-15 PUI digelar sejak 13 Mei 2025 secara hybrid dari Jakarta dan Medan, dan menjadi momentum konsolidasi organisasi untuk memperkuat peran dan kontribusinya di tengah masyarakat.
Acara penutupan turut dihadiri Ketua Umum DPP PUI Raizal Arifin, Ketua Umum Dekranasda RI Selvi Ananda, Ketua TP PKK Sumut Kahiyang Ayu, unsur Forkopimda Sumut, para pengurus DPP dan PW PUI dari berbagai daerah, serta pimpinan organisasi perangkat daerah terkait.