Sementara itu, wilayah tengah dan utara mengalami genangan karena struktur lahan berbentuk cekungan serta pengaruh pasang laut (rob).
“Kota Medan juga memiliki tiga sungai utama: Sungai Deli, Sungai Belawan, dan Sungai Babura. Ketiganya sangat mempengaruhi aliran air di kota. Jika debit meningkat di selatan, dampaknya akan terasa di wilayah tengah dan utara,” ungkapnya.
Rico Waas juga menyoroti perlunya kajian khusus untuk wilayah pesisir yang berdekatan dengan laut terkait kemungkinan penerapan Sumur Laluan.
“Tipe dan karakteristik air laut berbeda. Apakah metode ini masih efektif di wilayah pesisir perlu diteliti lebih jauh,” katanya.
Melalui forum ini, Rico Waas menyampaikan perlunya kerja sama antara pemerintah, akademisi, dan praktisi untuk menemukan pola teknis yang paling sesuai dengan kondisi Kota Medan. Ia menyatakan kesiapan Pemerintah Kota membuka ruang penelitian lanjutan untuk menguji efektivitas Sumur Laluan di titik-titik rawan genangan. (Tim)
