Wakil Direktur Umum dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Haji Medan, Ridesman Nasution, SH, SKM, M.Kes, menyampaikan apresiasi kepada media atas perhatian mereka terhadap kegiatan yang diadakan di RS Haji Medan.
“Kita sedang mengembangkan RS Haji Medan agar bertaraf internasional, dengan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Sumatera Utara (USU), dan kolaborasi internasional yang dapat memfasilitasi pengembangan rumah sakit ini,” ucap Ridesman.
Workshop ini, menurut Ridesman, merupakan bagian dari upaya peningkatan kapasitas rumah sakit dalam menghadapi bencana. Tujuannya adalah memastikan bahwa RS Haji Medan tetap dapat berfungsi optimal, meskipun terkena dampak bencana.
“Rumah sakit harus tetap siap memberikan pelayanan kepada masyarakat, bahkan saat terjadi bencana. Jangan sampai bencana membuat rumah sakit lumpuh dan tidak bisa berfungsi. Ini adalah esensi dari konsep Safe Hospital yang kita gagas melalui workshop ini,” katanya.
Berbagai persiapan dilakukan, mulai dari kesiapan sumber daya manusia, peralatan, hingga tata kelola. Ridesman menekankan pentingnya skenario penanganan bencana, seperti bagaimana menangani gedung yang rusak atau bagaimana memindahkan pasien ke fasilitas terdekat saat terjadi bencana.
“Skernario-skernario ini harus dipersiapkan dengan baik. Misalnya, jika gedung rumah sakit rusak, ke mana pasien akan dipindahkan? Bagaimana mempersiapkan tenda darurat? Semua ini sudah harus ada rencananya dalam dokumen-dokumen yang kita susun melalui workshop ini,” tambah Ridesman.