MEDAN – Kliktodaynews.com|| PSMS Medan harus berlapang dada mendapatkan poin satu, setelah imbang kontra Semen Padang FC 1-1, dalam lanjutan babak 12 besar grup X Liga 2 musim 2023/2024.
Laga yang berlangsung di Stadion Baharoeddin Siregar Lubuk Pakam, Senin (22/1/2024) sore, anak asuh Legimin Rahardjo sempat unggul pada babak pertama lewat Muhammad Ikhsan Chan di menit 32.
Ikhsan berhasil melesakkan tendangan keras dari luar kotak penalti lawan dan membawa keunggulan sementara bagi tuan rumah PSMS Medan.
Dua menit berlangsung, PSMS diuntungkan setelah pemain belakang Semen Padang Syaiful Ramadhan dikeluarkan akibat akumulasi yang diterimanya pada menit ke-43. Hingga peluit tanda berakhirnya pertandingan ditiup wasit lapangan, skor 1-0 bertahan untuk keunggulan sementara PSMS Medan.
Keunggulan tak bertahan. Memasuki awal babak kedua, PSMS harus menerima kenyataan pahit usai gawang yang dikawal Abdul Rochim kebobolan lewat sundulan keras Vivi Asriza pada menit 50′.Gol itu pun didapat tak lama setelah pemain PSMS, Martua Sandeni Sidabutar dikeluarkan setelah mendapatkan akumulasi kartu pada menit 48′.
Keputusan wasit Hamdi yang memimpin jalannya laga dinilai penuh kontroversi dan merugikan tuan rumah.
Membuat emosi pemain tak terkendali.
Puncaknya, Yosep Ostanika Malau yang masuk menggantikan Muhammad Ikhsan pada 58′ harus mendapatkan kartu merah satu menit setelah dirinya masuk.
Malau terlihat menyundul wajah pemain Semen Padang setelah sempat terjadi ketegangan antara keduanya.
Bertanding dengan sembilan pemain, PSMS mampu memberikan perlawanan terhadap 10 pemain lawan. Sayangnya, permainan pantang menyerah yang ditunjukkan Ikhsan Pratama dkk hingga menit akhir tak merubah kedudukan 1-1 hingga berakhirnya laga.
Menyahuti laga itu, sang caretaker, Legimin Rahardjo mengapresiasi perjuangan anak asuhnya.
“Pertandingan yang menarik dengan adanya beberapa insiden dan berbagi kartu merah. Hasil memang mengecewakan kita lagi. Pertama kita minta maaf. Tapi pemain sudah bermain maksimal sampai menit terakhir. Untuk hari ini, inilah hasil maksimal yang bisa kami dapat,” ucap Legimin usai pertandingan.
Pelatih yang berstatus sebagai pengganti posisi Miftahuddin Mukson itu enggan mengomentari kepemimpinan wasit pada laga itu.
“Mungkin saya tidak mau mengomentari itu. Kita sama-sama melihat bagaimana pertandingan. Kita bisa menilai masing-masing,” tegasnya.
Sebenarnya bilang Legimin dirinya telah memberikan instruksi yang diikuti oleh pemain dengan baik.
Hanya saja ada perubahan dalam skema tim tak lama setelah Sandeni Sidabutar meraih kartu merah.
“Yang pasti ada perubahan dengan skema yang kita persiapkan di jeda babak pertama. Tiba-tiba ada kartu merah, cukup banyak mempengaruhi permainan,” jelasnya.
Legimin memuji penampilan spartan anak asuhnya pada laga itu. Bahkan salah satu pemainnya, Munadi harus mendapatkan perawatan khusus oleh tim medis. Munadi terus berjuang kendati kelelahan dan mengalami cedera serius pada bahu kirinya.
“Mungkin mereka termotivasi untuk menjaga dan membuktikan selama ini. Mereka sudah berusaha. Tapi memang hasil mengecewakan buat kita semua,” pungkas Legimin.
Disinggung peluang lolos semifinal yang semakin berat, Legimin tak ingin berspekulasi.
“Kita belum melihat hitungan seperti apa. Nanti kita pelajari dulu. Tapi kita tetap yakin lolos, mau itu juara grup atau runner up. Kita berusaha maksimal sampai terakhir,” katanya mengakhiri.
Tiga kartu merah dan sembilan kartu kuning diterima Skuat Ayam Kinantan di laga kali ini. (SGH)