Kalau untuk lintas Sumatera lewat Tarutung, belum bisa,” katanya.
Ia memastikan pekerjaan perbaikan jalan terus dilakukan. “Secepatnya, kita tetap berusaha dan alat-alat berat terus dipekerjakan,” tegasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa Posko Darurat Bencana Pemprov Sumut setiap hari menerima sumbangan dan partisipasi dari berbagai pihak, mulai dari BUMN, BUMD, hingga lembaga lain yang menyalurkan bantuan untuk masyarakat terdampak.
Ia menyebutkan berbagai jenis bantuan yang telah diterima mulai dari beras, air mineral, mie instan, pakaian, perlengkapan bayi, perlengkapan ibu, perlengkapan rumah tangga, sabun, obat-obatan, minyak goreng hingga makanan kaleng.
Basarin menegaskan bahwa hingga saat ini terdapat 17 kabupaten/kota yang terdampak bencana.
Terkait pendistribusian logistik, Basarin mengungkapkan bahwa beberapa daerah masih menghadapi kendala akses karena terisolir akibat putusnya jalan.
“Yang paling parah itu ada beberapa kabupaten seperti di Tapteng, Taput serta Tapsel yang aksesibilitasnya putus, terutama Tapteng dan Sibolga,” jelasnya.
Untuk menjangkau wilayah tersebut, Pemprov Sumut mengoperasikan pesawat Hercules dari Lanud Soewondo serta helikopter yang dikerahkan dari Tapteng dan Pinangsori.
Basarin juga menyoroti kondisi beberapa wilayah lain seperti Langkat, di mana sejumlah desa dan dusun masih terjebak dan mengalami keterbatasan logistik.
Ia menambahkan bahwa Pemprov Sumut telah berkoordinasi dengan Bulog untuk memastikan ketersediaan stok pangan. “Bulog sudah menambah stok di masing-masing gudangnya, bisa diambil berdasarkan stok pangan pemerintah.
