Namun tidak cukup hanya menghadirkan perangkat pendukung, tetapi membutuhkan pemahaman, mindset dari sekadar menggunakan menjadi mengoptimalkan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar,” jelas Togap.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut Erwin Hotmansah Harahap, yang turut mendampingi Sekdaprov, menuturkan bahwa Gubernur Bobby Nasution telah mencanangkan program penghapusan seluruh kawasan blank spot atau wilayah tanpa sinyal internet. Program tersebut menjadi langkah penting untuk memastikan akses digital merata hingga ke pelosok.
Kolaborasi antara program Google For Education dengan Pemprov Sumut diharapkan dapat berlangsung optimal. Setidaknya dari 5.662 desa, sekitar 62 desa saat ini masih terdapat titik tanpa sinyal internet.
“Dengan kerja sama Pemprov Sumut dan PT Telkom, nanti akan diisi (pengadaan sinyal internet) sesuai dengan topografinya dari masing-masing desa. Progresnya masih perlu survei lapangan dalam rangka persiapan di tahun depan,” pungkas Erwin.
Sementara itu, Country Lead Google for Education, Olivia Basrin, menyampaikan apresiasi terhadap komitmen Pemprov Sumut dalam mendukung transformasi digital di sektor pendidikan. Menurutnya, dukungan infrastruktur dan akses internet menjadi kunci pemerataan pendidikan berbasis teknologi di seluruh kabupaten/kota.
“Google for Education melihat potensi besar di Sumut. Dengan dukungan Pemprov dan kesiapan infrastruktur, transformasi pembelajaran berbasis digital bisa semakin optimal dan menjangkau seluruh wilayah,” kata Olivia.**(tim)