Kapolda Sumut menegaskan pentingnya pelaksanaan operasi yang humanis dan transparan sejalan dengan Reformasi Polri.
Beberapa arahan penting Kapolda:
– Penegakan hukum mengedepankan ETLE serta penindakan secara modern.
– Pelanggaran tertentu cukup diberikan teguran, selama masih dapat dibina.
– Seluruh kegiatan harus sesuai SOP, mulai preemtif, preventif, hingga penindakan.
– Tidak ada toleransi bagi personel yang melakukan penyimpangan atau kontra produktif.
“Saya tegaskan, jangan sampai tindakan yang tidak sesuai prosedur mencederai kepercayaan publik dan menghambat tujuan mulia operasi,” kata Kapolda dalam amanat yang dibacakan Wakapolda.
Kapolda juga mengajak seluruh personel menjadikan pelaksanaan operasi sebagai momentum mendekatkan diri kepada masyarakat melalui edukasi yang berkesinambungan. Tujuannya, meningkatkan kesadaran berlalu lintas masyarakat Sumut.
“Mari kita wujudkan operasi yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada pelayanan. Keberhasilan menciptakan Kamseltibcarlantas adalah wujud nyata pengabdian kita kepada bangsa dan negara.”
Operasi Zebra Toba menjadi langkah awal penguatan kesiapan Polda Sumut menjelang Ops Lilin 2025. Harapannya, operasi ini mampu memberikan dampak nyata dengan menekan pelanggaran, menurunkan kecelakaan, dan membangun budaya tertib lalu lintas di masyarakat.
Mengakhiri amanat, Kapolda Sumut menyampaikan doa agar seluruh personel diberi perlindungan dan keselamatan dalam menjalankan tugas.
“Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan kekuatan kepada kita semua dalam melanjutkan pengabdian terbaik bagi masyarakat, bangsa, dan negara.” (tim)
