Keberanian mengelola dan memanfaatkan fasilitas pasca-PON dengan pendekatan profesional inilah yang kini menuai hasil. Sport Centre Sena tidak hanya hidup kembali, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan Sumut di mata nasional.
Warisan PON XXI yang Hidup
Sebagaimana diungkap dalam berbagai laporan pembangunan, proyek PON XXI telah menelan lebih dari Rp1 triliun investasi dari APBD Sumut.
Angka itu bukan sekadar belanja, melainkan investasi jangka panjang.
Fasilitas yang dahulu digunakan ribuan atlet dari seluruh Indonesia kini dimanfaatkan untuk pembinaan berkelanjutan, pendidikan karakter, hingga pengembangan ekonomi olahraga.
“Kalau dulu Sumut dikenal karena sejarah, budaya, dan potensi alamnya, kini kita juga dikenal karena semangat olahraga dan kesiapan fasilitas bertaraf internasional,” ujar Mahfullah dalam salah satu pernyataannya.
Sinergi dan Harapan Baru
Konsistensi Pemprov Sumut di bawah kepemimpinan Gubernur Bobby Nasution memberi arah jelas: menjadikan olahraga bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga media pembentukan karakter generasi muda.
Dalam konteks itu, Mahfullah Daulay dan jajaran Dispora menjadi garda terdepan menghidupkan spirit pasca-PON, menghubungkan visi gubernur dengan implementasi di lapangan. Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana birokrasi bisa bekerja secara visioner, efektif, dan produktif.
Kebangkitan Sumut
Kehadiran atlet-atlet nasional di Sport Centre Sena adalah momentum penting kebangkitan olahraga Sumut. Dari sebuah obsesi kini menjadi bukti.
