Literasi dan Inklusi Keuangan Sumut Capai 80%, Wagub Surya Tekankan Perlunya Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah

Bagikan :

Sementara itu, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumut, Khoirul Muttaqien, mengatakan bahwa peningkatan literasi dan inklusi menjadi salah satu indikator sasaran pembangunan nasional jangka menengah dan panjang. “Inklusi kita saat ini mencapai 80,51% sementara literasi tahun ini masih 66,46%. Untuk mengejar target, kita sudah melakukan 87 kegiatan tahun ini di 22 kabupaten/kota,” ucapnya.

Khoirul menambahkan bahwa sinergi Pemprov Sumut dan pemerintah kabupaten/kota dalam kegiatan inklusi melibatkan tim percepatan akses keuangan daerah. Namun ia mengingatkan bahwa perkembangan teknologi saat ini menimbulkan ancaman baru terhadap masyarakat.

Menurutnya, tiga isu yang perlu diwaspadai adalah investasi ilegal, pinjaman online (Pinjol), dan judi online (Judol). Berdasar data OJK, tercatat 3.786 aduan secara nasional terkait investasi ilegal, dengan 176 laporan berasal dari Sumut. Sebanyak 1.813 investasi ilegal telah diblokir. Untuk pengaduan Pinjol, OJK mencatat 15.110 pengaduan secara nasional dan 573 pengaduan di Sumut, sementara 11.166 Pinjol ilegal telah diblokir.

Ia juga mengungkap data PPATK tahun 2024 yang menunjukkan total pemain judi online di Sumut mencapai 1,2 juta orang, terdiri dari 37,2% pelajar, 18,95% karyawan, dan 0,8% ASN, dengan total deposit mencapai Rp1,33 triliun.

“Untuk judi online berdasar data PPATK tahun 2024, di Sumut total pemainnya 1,2 juta orang yang terdiri dari 37,2% pelajar, 18,95% karyawan, dan 0,8% ASN. Total depositnya mencapai Rp1,33 triliun,” sebutnya.

Khoirul mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dalam memberikan data pribadi serta tidak mudah tergiur penawaran yang tidak jelas.

Bagikan :