MEDAN – Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Surya menyampaikan bahwa tingkat literasi dan inklusi keuangan di Sumut telah mencapai 80% pada tahun 2025. Capaian ini dinilai menjadi kemajuan signifikan, mengingat Pemerintah Indonesia menargetkan inklusi sebesar 98% pada tahun 2045.
“Dalam beberapa tahun terakhir pembangunan inklusi keuangan menjadi agenda prioritas nasional. Target sebesar ini hanya dapat tercapai melalui sinergi kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh pelaku industri jasa keuangan,” kata Surya pada acara Bulan Inklusi Keuangan (BIK) di Pelataran Parkir Bank Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Minggu (23/11/2025).
Surya menyebut BIK menjadi momentum penting untuk memperluas jangkauan layanan keuangan formal, serta memastikan masyarakat dari berbagai lapisan memahami manfaat dan perlindungannya. Ia menjelaskan bahwa kegiatan seperti fun walk, edukasi, expo layanan jasa keuangan, dan business matching merupakan strategi konkret untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dan pelaku usaha dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan.
“Tahun ini rangkaian kegiatan BIK di Sumut, memberikan penguatan akses permodalan sebagai salah satu fokus utama melalui isu-isu kredit program perumahan. Industri jasa keuangan di Sumut menunjukkan dukungan nyata terhadap program tiga juta rumah,” ujarnya.
Surya juga menekankan pentingnya program satu rekening satu pelajar guna menanamkan budaya menabung sejak dini. Selain itu, ia turut mendorong pemanfaatan produk layanan keuangan seperti KUR, program jaminan sosial, dan layanan digital perbankan.

