Medan – Kliktodaynews.com Setelah beberapa saat lalu GMKI Komisariat UMA mengadakan Diskusi Virtual dengan tema Anak Muda & Industri Kreatif, kali ini hal yang sama dilakukan kembali guna menyoroti hal penting untuk menghadirkan ide dan gagasan serta membangun gelora untuk menunjang kreatifitas Pemuda.
Diskusi Virtual itu pun diselenggarakan dengan tema yang sama yaitu “ Anak Muda & Industri Kreatif II” pada hari Minggu, 8 November 2020 pukul melalui platform Google Meet.
Diskusi Virtual ini menghadirkan beberapa pembicara antara lain; Asisten Deputi Kewirausahaan KEMENPORA RI, Drs Imam Gunawan, MAP. Daniel Ompusunggu, Founder Jabu Sihol. Noka Siboro, Pengusaha Kopi dan Founder Intuitif Roastery. Ginda Purba, Founder Tamma Koffe Farmer. Dan sekaligus di moderatori oleh Leonardo Tampubolon, Wakil Sekretaris Pendidikan Kader GMKI UMA.
Fransiscus Bonahara Damanik selaku Ketua GMKI UMA dalam kata sambutannya menyampaikan, kita fokus tentang akan hal ini karena ditengah situasi unpredictable saat ini gagasan kreatif sangat diperlukan ditengah
medanlayang kita (red yaitu Gereja, Masyarakat, dan Perguruan Tinggi).
Fransiscus Bonahara Damanik juga mengajak, agar kita segera mereform ulang pola gerakan kita menjadi pola gerakan yang dikemas secara kreatif agar tampak hidup pelayanan kita bagi banyak orang.
Dalam diskusi yang berlangsung hampir dua jam tersebut, Daniel Ompusunggu mengatakan setelah beberapa menit memperkenalkan dan mengajak jalan jalan sekitaran Jabu Sihol, dalam berkarya there is not superman yang ada itu adalah superteam.
Sedangkan Noka Siboro menyampaikan, menguatkan mental diri dahulu, kenali lingkungan, kemudian kolaborasi selanjutnya, lalu terjun. Hal itupun senada dengan apa yang disampaikan oleh Ginda Purba, Ia mengajak kita agar dapat mengenal sekitar kita “Kenapa kita mikiri keju, kalau daerah kita subur singkong?”.
Di lain hal, Imam Gunawan memberikan teknik dasar dalam bewirausaha, yaitu mencukupi pengetahuaan, memaksimalkan skill berdasarkan analisis, menyiapkan sikap, selanjutnya kerangka berpikir, mentor, pemetaan serta akses.
Hingga akhirnya perdiskusiaaan diakhiri dengan kesimpulan oleh moderator dan doa, seperti kebiasaan yang dilakukan oleh GMKI Komisariat UMA. (rel/KTN)