
MEDAN – Menjelang puncak musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara mulai bergerak cepat. Tak hanya menyiagakan seluruh kabupaten/kota, BPBD juga menyiapkan anggaran bantuan Rp3,5 miliar untuk memperkuat kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di daerah.
Langkah ini disampaikan langsung oleh Kepala BPBD Sumut, Tuahta Ramajaya Saragih, dalam konferensi pers yang difasilitasi Dinas Kominfo Sumut di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro No. 30, Medan, Rabu (8/10/2025).
“Kita sudah memasuki musim penghujan. Antisipasi utama adalah menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor. Karena itu kami berkolaborasi dengan seluruh kabupaten/kota,” ujar Tuahta.
BPBD Sumut juga menginstruksikan seluruh bupati dan wali kota agar aktif memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama di daerah rawan bencana. Langkah ini dilakukan agar masyarakat bisa lebih tanggap dan mengurangi risiko kerugian saat cuaca ekstrem.
Selain itu, Pemprov Sumut memastikan akan turun langsung membantu penanganan bencana, termasuk dukungan logistik dan operasional.
“Bantuan Rp3,5 miliar yang kami siapkan diharapkan bisa memperkuat kemampuan BPBD kabupaten/kota dalam menghadapi bencana di wilayah masing-masing,” kata Tuahta.
Tuahta juga memaparkan data sepanjang tahun 2024, di mana terjadi 677 bencana di Sumut, dan 237 di antaranya adalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Data ini menjadi dasar bagi BPBD untuk memperkuat sistem mitigasi di seluruh daerah.
Selain kesiapsiagaan, BPBD Sumut juga mendorong percepatan penyusunan Dokumen Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (R3P).