Medan – Kliktodaynews.com|| Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi bersyukur mendengar info bahwa masyarakat di kawasan-kawasan proyek jalan dan jembatan Rp 2.7 triliun, khususnya pada titik ruas-ruas yang sudah selesai pengerjaannya, gembira menyambut Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah.
“Syukur lah, memang demikian yang kita maksudkan. Dengan mulusnya ruas jalan propinsi di kawasan mereka, maka masyarakat mudah-mudahan lebih senang berlebaran,” ujar Edy Rahmayadi, Kamis (20/4/23) siang.
Gubsu kembali meyakinkan masyarakat bahwa pihaknya melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Sumut yang dipimpin Bambang Pardede terus komit mengawal proyek ini berjalan baik dan pihak pelaksana mengerjakannya sesuai yang direncanakan.
Gubsu mengakui memang sudah mendapat info masyarakat di sekitar kawasan-kawasan proyek strategis pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan, atau proyek tahun jamak Rp 2,7 triliun, terutama yang pengerjaannya sudah rampung, gembira menjelang Lebaran Idul Fitri 1444 H.
Sejumlah masyarakat yang diwawancarai wartawan, Selasa (18/4) umumnya mengaku senang kondisi jalan propinsi di kawasan mereka yang sudah lama rusak, kini sudah bagus dan mulus.
“Mudah-mudahan proyek ini terus berjalan lancar sehingga semua ruas jalan yang direncanakan sesuai planning segera mulus,” ujar beberapa tokoh masyarakat di sekitar lokasi proyek yang sudah rampung.
Gubsu menanggapi itu mengemukakan Penprovsu menggagasi proyek ini sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat. Kalau masyarakat kemudian senang atas pengerjaan yang sudah selesai memang demikian yang dimaksudkan.
Gubsu menyampaikan selamat berlebaran kepada seluruh masyarakat dan juga di kawasan-kawasan yang sudah selesai pengerjaan proyek ini diharapkan lebih beremangat karena sarana infrastruktur sudah baik.
Sementara itu Progress pembangunan jalan dan jembatan Provinsi di Sumatera Utara (Sumut) untuk kepentingan strategis daerah terus dikebut. Hingga kini, proyek tahun jamak senilai Rp 2,7 triliun itu sudah terlaksana puluhan ruas jalan.
“Kita akan terus berusaha meningkatkan progress proyek ini,” kata Bambang Pardede.
Bambang juga mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diantisipasi. Di antaranya curah hujan yang tinggi, mobilitas yang meningkat saat libur nasional, hingga kendala ketersediaan aspal dan penambahan stok material.
Untuk meningkatkan kecepatan pekerjaan pada tahun 2023, Bambang akan melakukan perubahan sistem manajemen. “Kami akan ubah sistem manajemennya, menjadi system balancing progress, mulai tahun 2023, misalnya ada keterlambatan progress selama seminggu, di minggu selanjutnya dia harus menambah alat dan jam kerja untuk mengejar ketertinggalan, sehingga on progress,” katanya.
Bambang mengharapkan dukungan terus diberikan oleh seluruh pihak pada pembangunan proyek tahun jamak tersebut. Sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan maksimal.
“Kami mohon do’a restunya semua pihProgress pembangunan jalan dan jembatan Provinsi di Sumatera Utara (Sumut) untuk kepentingan strategis daerah terus dikebut. Hingga kini, proyek tahun jamak senilai Rp2,7 triliun itu sudah terlaksana sebanyak 60 ruas jalan.
Adapun sebaran ruas yang telah terlaksana di antaranya untuk zona 1 sebanyak 18 ruas, zona 2 sebanyak 26 ruas, dan zona 3 sebanyak 16 ruas. “Kita akan terus berusaha meningkatkan progress proyek ini,” kata Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sumut Bambang Pardede pada konferensi pers di Aula Transparansi Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut, Kantor Dinas Kominfo Sumut, Rabu (28/12). Turut menjadi moderator pada kesempatan tersebut Plt Kepala Dinas Kominfo Sumut Ilyas Sitorus.
Selain itu, Bambang mengatakan, kontrak penyedia masih berlanjut. Dari hasil evaluasi yang telah dilaksanakan pada 27 Desember 2022, diputuskan bahwa penyedia telah memperbaiki kinerjanya dan diperoleh deviasi progres dibawah -10%. Sehingga dari hasil tersebut tidak dilakukan pemutusan kontrak secara sepihak.
Berdasarkan progress pekerjaan per 25 Desember 2022, realisasi sudah mencapai 23,655% dan deviasi pekerjaan sebesar 9%. Jika deviasi pekerjaan masih berada di bawah 10%, kontrak belum bisa diputus.
Bambang juga mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diantisipasi. Di antaranya curah hujan yang tinggi, mobilitas yang meningkat saat libur nasional, hingga kendala ketersediaan aspal dan penambahan stok material.
Untuk meningkatkan kecepatan pekerjaan pada tahun 2023, Bambang akan melakukan perubahan sistem manajemen. “Kami akan ubah sistem manajemennya, menjadi system balancing progress, mulai tahun 2023, misalnya ada keterlambatan progress selama seminggu, di minggu selanjutnya dia harus menambah alat dan jam kerja untuk mengejar ketertinggalan, sehingga on progress,” katanya.
Bambang mengharapkan dukungan terus diberikan oleh seluruh pihak pada pembangunan proyek tahun jamak tersebut. Sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan maksimal.
“Kami mohon do’a restunya semua pihak agar pelaksanaan kontrak pembangunan jalan dan jembatan proyek strategis daerah Provinsi Sumatera Utara ini berjalan dengan lancar sehingga dapat diperoleh manfaat yang maksimal oleh masyarakat Sumatera Utara,” kata Bambang. (zul/KTN)