Pria yang akrab disapa Alex ini menjelaskan, ujian dengan sistem offline atau menempatkan di satu tempat dengan menyiapkan pengawasnya di lokasi tersebut.
“Lokasinya belum ditentukan..Sebab, harus melihat domisili siswa dan lokasi yang tidak terdampak. Rumah siswa ini kan mencar. Jadi, harus lihat dulu lokasi yang tepat. Kami sedang melakukan pendataan,” tambahnya.
Ia menambahkan, saat ini opsi mana yang digunakan belum diputuskan. Namun, opsi ini sudah dikoordinasi ke pemerintah pusat.
“Opsi mana yang dipakai belum diputuskan..Tapi, sudah disampaikan. Artinya siswa siswi kita tetap melaksanakan ujian. Tetap diberikan perhatian khusus. Dalam beberapa hari ini sudah ada keputusan terkait hal itu,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu Alex menuturkan ada 79 bangunan sekolah yang terdampak banjir. Sekolah tersebut di beberapa kabupaten/kota seperti , Langkat, Madina, Tapanuli Tengah, Sibolga. “Dampak kerusakannya bervariasi. Ada yang rusak parah, sedang dan hanya terkena banjir saja seperti di SMA Negeri 1 Tanjung Pura,” pungkasnya. (Rls/Red)
