“Kegiatan ini ditargetkan menyasar 726 sekolah SMA/SMK/SLB se-Sumatera Utara dengan 72.400 siswa yang mengikuti, dan ini kita lihat luar biasa, antusiasme peserta sudah melebihi dari target. Semoga kegiatan ini dapat meluaskan pengetahuan tentang Danau Toba,” ujar Dikky.
Kadis Pendidikan Sumut, Alexander Sinulingga mengatakan, saat ini Kawasan geopark Kaldera Toba sedang mendapatkan kartu kuning oleh UNESCO pada penilaian tahun 2023 lalu, karena itu diharapkan dalam paninjauan ulang (revalidasi) UNESCO pada Juli 2025 mendatang, kawasan Kaldera Toba kembali mendapatkan kartu hijau dan tetap diakui sebagai warisan UNESCO Global Geopark.
“Anak-anak kami harusnya kalian patut berbangga karena kita menjadi bagian dan ikut berpartisipasi dalam komitmen bersama agar Kawasan Danau Toba tetap diakui sebagai Kawasan UNESCO Global Geopark. Ini merupakan rangkaian upaya yang dilakukan dengan melibatkan siswa untuk lebih mengenal dan peduli dengan Danau Toba,” kata Alexander.
Dalam kesempatan itu, dua narasumber yakni GM Badan Pengelola Kaldera Toba, Azizul Kholis dan Dewan Pakar Pengelola Kaldera Toba, RE Nainggolan memaparkan tentang pengenalan Danau Toba kepada siswa.
GM Badan Pengelola Kaldera Toba, Azizul Kholis memaparkan Danau Toba merupakan Kawasan UGG yang diakui internasional karena nilai geologisnya dan dikelola dengan pendekatan holistik yang mencakup perlindungan, pendidikan, dan pembangunan berkelanjutan. “Kita patut berbangga karena kaldera toba merupakan warisan taman bumi terbaik di Indonesia karena memiliki keragaman geologi, hayati juga budaya,” kata Azizul.