“OJK bersama industri jasa keuangan dan lembaga lembaga terkait terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan tidak hanya sebatas pengembangan produk dan layanan jasa keuangan tetapi juga meliputi empat elemen inklusi keuangan yaitu
perluasan akses keuangan, ketersediaan produk dan layanan jasa keuangan, penggunaan produk dan layanan jasa keuangan, serta peningkatan kualitas baik produk dan layanan jasa keuangan,” kata Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Provinsi Sumatera Utara mewakili Forkom IJK Sumut, Wan Nuzul Fachri dalam sambutannya pada Forkom IJK Goes to SMA Negeri 2 Kabanjahe.
Wan Nuzul menyampaikan pesan penting kepada seluruh siswa dan siswi untuk lebih waspada terhadap maraknya praktik judi online yang terselubung di balik aplikasi permainan digital.
Ia juga mengingatkan pentingnya mengenali dan menghindari aplikasi-aplikasi mencurigakan yang bisa mengarah pada kerugian finansial dan sosial.
Pesan ini disampaikan sebagai bagian dari upaya Forkom IJK Sumut untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, sekaligus memproteksi generasi muda dari dampak buruk aktivitas ilegal di dunia maya.
Dukungan industri jasa keuangan juga terlihat dengan adanya penyerahan secara simbolis pemberian tabungan emas kepada siswa SMA Negeri 2 Kabanjahe yang berprestasi.
Sebagai rangkaian kegiatan BIK, terdapat Mini Expo yang diikuti oleh 9 industri jasa keuangan, yang memberikan informasi kepada para pelajar tentang berbagai produk keuangan.
Hal ini diharapkan dapat memperluas wawasan siswa/i tentang pentingnya perencanaan keuangan sejak usia muda.