Selain pembangunan rusun baru, Maruarar juga menyinggung program Rumah Subsidi Nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, dengan target pembangunan 350.000 unit rumah pada tahun 2025.
“Subsidi bunganya hanya 5 persen, uang mukanya 1 persen, dan tenor bisa sampai 20 tahun. BPHTB dan PBB juga digratiskan bagi MBR,” ujarnya.
Ia menambahkan, pembangunan rumah harus diiringi dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Rumah perlu kehidupan. Karena itu, ekonomi rakyat juga harus dibangun — mulai dari UMKM, kontraktor, hingga toko bangunan agar ikut tumbuh,” tambah Maruarar.
Sementara itu, anggota DPR RI Musa Rajekshah (Ijeck) menegaskan bahwa Komisi V akan terus mendorong agar program perumahan rakyat berjalan merata di seluruh daerah.
“Kami ingin masyarakat memiliki rumah layak huni sesuai program Presiden Prabowo. Selain rumahnya, para kontraktor, developer, dan UMKM juga mendapatkan manfaat dari kredit murah dan subsidi pemerintah,” ujarnya.
Kepala UPT Rusunawa Seruwai, Syahrun Harahap, mengatakan tiga tower yang sudah beroperasi, yakni Tower A, B, dan C, telah dikelola oleh Dinas Perkimciktaru Kota Medan.
“Seluruh dokumen dan asetnya sudah lengkap serta menjadi milik Pemko Medan,” ujarnya.
Sementara Tower D masih dalam proses peralihan dari Kementerian PUPR ke Kementerian PKP. Ia menyebutkan bahwa lahan untuk pembangunan baru seluas sekitar enam hektare juga merupakan milik Pemko Medan.
“Rencananya akan dibangun dua tower tambahan. Kalau yang sekarang modelnya kembar, nanti yang baru dirancang dengan model tunggal,” katanya.