Direktur RSUD Pirngadi Medan Kembangkan Konsep Medical Tourism Berbasis Sejarah

Bagikan :

“Kita telah melakukan berbagai upaya selama dua tahun terakhir. Penelitian menunjukkan bahwa tampilan fisik fasilitas kesehatan, selain kecepatan, empati, dan ketangguhan pelayanan, menjadi elemen penting dalam meningkatkan kepuasan pasien,” ujarnya.

Destanul menggarisbawahi peran penting akademisi dalam mendukung pengembangan ini. “USU memiliki Lembaga Pengabdian pada Masyarakat, di mana para dosen dapat memberikan kontribusi nyata melalui hasil penelitian mereka. Ide-ide ini kami diskusikan dengan pihak rumah sakit untuk kemudian diimplementasikan,” katanya.

Ia juga menyoroti keunggulan RSUD Pirngadi dalam layanan perawatan gigi sebagai salah satu daya tarik utama untuk wisata medis. “Keunggulan kita adalah layanan perawatan gigi. Medical tourism ini harus difokuskan pada pasien non-BPJS, sehingga menjadi salah satu sumber pendapatan dan daya tarik tersendiri,” jelasnya.

Dalam diskusi tersebut, Destanul menyampaikan pentingnya membangun infrastruktur yang mendukung pengembangan wisata medis. Salah satunya adalah mendirikan kantor MMTB sebagai pusat koordinasi dan informasi. “Beberapa delegasi dari Jakarta dan Kudus telah datang untuk belajar tentang konsep MMTB. Namun, kita masih kekurangan infrastruktur yang memadai, termasuk kantor pusat,” tegasnya.

Destanul mengapresiasi dukungan yang telah diberikan oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution dan jajaran terkait. “Kami telah berdiskusi intensif dengan tim inisiator dan pihak pemerintah. Meski ada tantangan di masa politik saat ini, kami tetap berkomitmen untuk melanjutkan program ini demi kemajuan RSUD Pirngadi dan kota Medan,” pungkasnya.

Bagikan :