MEDAN – Kliktodaynews.com|| Tuberklosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis(M.Tb) yang menyerang paru-paru.
Menuju Eliminasi dan Medan bebas TB, berbagai upaya terus dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Medan yang bekerjasama dengan USAID bebas TB .
Menggelar lokakarya terhadap para tenaga kesehatan (Nakes) dan juga manajemen rumah sakit pemerintah dan swasta. Kegiatan itu berlangsung di Hotel Four Point, Jalan Gatot Subroto Medan, Kamis (18/4/2024).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Medan Dr. Pocut Fatimah Fitri, MARS, mengatakan lokakarya oleh 2 (dua) rumah sakit Pemerintah dan Swasta yang hari ini hadir memiliki fasilitas kesehatan (faskes).
“Lokakarya hari ini, untuk Intensified Case Finding (ICF) dimana lokakarya ini kita tujukan pada 2 fasilitas kesehatan (faskes) terpilih yakni RSUD dr Pirngadi Medan dan RSU Hermina yang didasarkan oleh lokasi, kepemilikan faskes sehingga layak ditunjuk untuk menjadi pilot projek,” ucapnya.
Dikatakannya, ICF itu untuk melengkapi aktif case fainding (ACF), yang pada prinsipnya kasus TB harus ditemukan sebanyak- banyaknya.
Menurutnya, penyakit menular tidak akan meluas jika kasus sudah ditemukan diobati sampai sembuh sehingga tidak menjadi sebuah penularan.
“Hari ini untuk TB kita harus menemukan orang yang terduga yang sakit kita obati agar tidak menjadi sumber penularan di kantor, di rumahnya, disekolahnya,” paparnya.
“Kita mencarinya di masyarakat yang kita namakan ACF. Keluarga yang sudah terdiagnosa itu sangat mungkin tertular dan itu akan kita lakukan pemeriksaan. Demikian juga dengan orang yang DM, HIV tapi ada satu potensi lagi masyarakat yang sudah datang ke faskes dengan apapun keluhannya, apakah dia TB atau tidak siapa yang tahu, oleh karenanya perlulah dilakukan screening,” kata Pocut.
Tujuannya terbesar melakukan screening bagi masyarakat yang datang ke faskes ini untuk menemukan kasus TB yang selama ini lewat begitu saja di faskes-faskes.
Untuk mensukseskan program ini yang mana TB ini merupakan masalah kesehatan sehingga nakes, faskes harus terlibat penuh.
“Saat ini kita meningkatkan ICF di rumah sakit tentulah harus melibatkan banyak nakes karena pasien itu akan datang melalui pintu pintu faskes yang butuh bimbingan dan mengarahkan dari para nakes. Disinilah karenanya para nakes itu kita latih dan diberi pembekalan,” ucapnya.
Sebelumnya pihaknya juga sudah melakukan assesmen ke masing-masing faskes dengan melakukan kunjungan, diskusi dengan pihak manajemen dan juga sudah dilakukan pertemuan internal dan sudah di buat SK Tim.
Jika simulasi dapat berjalan dengan baik maka pelayanan ICF ini akan dijalankan di semua faskes di Medan.
Saat ini baru 2 rumah sakit menjadi pilot projek, kedepannya dan akan di duplikasi agar rs lain melakukan hal yang sama.
Sementara itu, dr Junida, Sinulingga, MKes Manager Proponsi USAID BEBAS TB yang juga hadir di Lokakarya itu mengatakan pihaknya sebagai fasilitator bekerjasama dengan kota Medan, provsu untuk membuat ICF ini bisa menjadi getline sehingga bisa menjadi dasar mengaplikasikan ini ke seluruh faskes di kota Medan.
Kegiatan ini saat ini akan membuat ICF di 4 faskes di Medan, yakni RS pemerintah, swasta, klinik, dan Puskesmas.
“Jika sudah bisa menjadi getline nanti bisa menjadi juknis. Getline ini kita akan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Medan dan Provinsi. Tentunya kita tidak memiliki target khusus, tetapi kita akan mendukung Dinkes medan bagaimana dinkes itu mencapai target,” tegasnya.
Berdasarkan data yang dicatat Dinkes Medan, target capaian kasus TB di Medan 2023 mendapat target dari kemenkes cukup besar yakni 28 ribu, 2022 hanya 14 ribu. Di 2022 capaian cukup bagus yakni mencapai 80 persen lebih. Tapi dengan tingginya target 2023 secara persentase pencapaian Dinkes Medan menurun tapi secara absolut mengalami peningkatan.
Tahun 2024 ini target Dinkes Medan normal kembali diangka 14 ribuan. Jadi dengan semua dukungan para mitra dan dengan sudah dibentuknya SK Tim Percepatan diharapkan target akan tercapai
Bsok, seluruh stake holder, OPD dan pihak terkait akan memperingati HTBS yang akan dilaksanakan di Taman Budaya Medan, Jumat (19/4/2024), dengan menghadirkan pasien yang sembuh dari TB dengan berbagi pengalaman sehatnya di hadapan penderita TB lainnya. (SGH)