Medan-kliktodaynews.com
Dampak dari penangguhan umrah Arab Saudi guna antisipasi virus corona (Covid-19) yang cukup signifikan penyebarannya, sejumlah travel umrah di Sumatera Utara mengalami kerugian.
Seperti, yang dijelaskan Wakil Ketua Asosiasi Muslim Travel Sumatera (AMTAS) H. Zainuddin Rhojali dalam konferensi persnya, di Aula Ibis Hotel, Sabtu (7/3/2020).
Keputusan yang dikeluarkan oleh pemerintah arab saudi tersebut, sebabkan banyaknya jemaah yang terhambat keberangkatan hingga harus kembali keindonesia walau sudah berada di bandara cangi, kuala lumpur, singapura dan kuala namo tujuan arab saudi.
Sebelumnya, Arab Saudi telah mengumumkan penangguhan sementara izin visa untuk tujuan umrah dari semua negara. Negara dengan cadangan minyak terbesar di dunia itu juga menangguhkan visa turis yang datang dari negara-negara dengan kasus virus corona.
Kebijakan itu berlaku sejak Kamis (27/2/2020), seiring merebaknya virus corona di banyak negara. Berdasarkan data statistika resmi yang dikeluarkan Pemerintah Arab Saudi per Desember 2019 lalu, ada tiga negara dengan jemaah umrah terbanyak. Ketiga negara itu adalah Pakistan (495.270), Indonesia (443.879), dan Malaysia (262.887).
Negara-negara lain yang masuk daftar teratas adalah Malaysia, Mesir, Aljazair, Turki, Bangladesh, Uni Emirat Arab, dan Yordania. Pemerintah Indonesia sendiri telah merespons kebijakan Pemerintah Arab Saudi dengan melakukan koordinasi melalui Kementerian Agama.
“Penangguhan tersebut sebabkan, beberapa anggota asosiasi kewalahan akibat anggota jamaahnya yang telah dijadwalkan tertunda keberangkatannya. Hingga saat ini justru berkembang para peserta ada yang mohon uangnya dikembalikan”, kata Zainuddin.
Ada 3(tiga) dari 60(enam puluh) anggota asosiasi yang memiliki jumlah jemaah sangat banyak, hampir setiap hari di sambangi jemaah guna mempertanyakan kejelasan perjalanan umrah yang tertunda tersebut.
“Kami sangat terbantu atas pemberitaan beberapa media yang menjelaskan berbagai hal alasan penangguhan arab saudi tersebut. Sehingga hampir semua peserta dapat memahaminya” jelas Kepala Divisi Umrah Ahmad Fauzi Lubis.
Hal yang menjadikan asosiasi terbantu adalah tidak diberanguskannya tiket para jemaah, oleh maskapai melainkan di alihkan atau digeser jadwal penerbangannya. Sama halnya dengan hotel serta tranportasi bus.
“Hanya visa yang belum kita terima kepastiannya, apakah berlaku untuk jadwal selanjutnya, atau harus membayar visa baru kembali”.tambah Fauzi.
Sebanyak 400 orang jemaah saat ini berada di arab saudi sedang menuju kembali keindonesia. Dan menurut hasil pemantauan kesehatan dibandara kesemuanya tidak ada indikasi terpapar Corona.(RS/KTN)