“Dengan kerja sama yang baik, ini bisa menjadi peluang tukar-menukar produk antara negara, dan membuka jalan bagi UMKM kita menembus pasar yang sebelumnya sulit dijangkau,” tutupnya.
Sementara itu, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti, menegaskan bahwa penguatan sektor UMKM yang berkelanjutan dan berdaya saing tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab satu pihak saja. Diperlukan kolaborasi lintas sektor agar UMKM benar-benar naik kelas.
“Berkelanjutan dan berdaya saing itu tidak mudah. Tidak bisa hanya menjadi PR-nya pemerintah pusat, pemerintah daerah, BI, OJK, atau akademisi saja. Ini harus dikeroyok bersama-sama, karena menyangkut 97 persen tenaga kerja Indonesia yang jumlahnya ratusan juta,” kata Destry saat menghadiri Karya Kreatif Sumatera Utara (KKSU) 2025 di Tiara Convention Centre, Medan, Jumat (18/7/2025).
Menurut Destry, kolaborasi menjadi kunci dalam mendorong UMKM agar mampu bersaing di pasar domestik maupun global. Ia menjelaskan bahwa BI memiliki kebijakan khusus untuk mendukung UMKM secara menyeluruh, mulai dari pendampingan hingga fasilitasi pembiayaan.
“Di 46 kantor perwakilan kami, BI membina UMKM secara end-to-end. Mulai dari pelatihan pemahaman bisnis, peningkatan kapasitas melalui capacity building, hingga mendatangkan desainer dan pelatih profesional agar produk mereka memiliki nilai tambah,” ujarnya.
Selain pelatihan dan pendampingan, BI juga memberikan bantuan teknis seperti pemintalan bahan untuk produk wastra, namun tetap dengan prinsip kehati-hatian dan seleksi ketat.