Dalam kegiatan tersebut, Pemprov Sumut menghadirkan sekitar 1.000 debitur yang melakukan akad pemanfaatan KUR dan KPP. Bobby berharap jumlah debitur terus meningkat setiap tahun.
“Semua sudah memiliki target, termasuk untuk bank-bank di daerah. Saya berharap jumlah debitur terus bertambah agar target KUR dan KPP tercapai. Ini akan sangat membantu pertumbuhan ekonomi daerah,” kata Bobby.
Bobby juga menambahkan, pemanfaatan KUR kini semakin diperluas agar lebih mudah diakses oleh masyarakat. Selain bagi pelaku usaha kecil, mikro, dan super mikro, KUR juga dapat dimanfaatkan oleh Tenaga Migran Indonesia (TMI). Sedangkan KPP diperuntukkan bagi kontraktor, pengembang (developer), dan penyedia bahan bangunan.
“Ini perlu terus disosialisasikan. Daripada anak muda kita menjadi TMI ilegal atau terjerat pinjaman online, lebih baik diarahkan memanfaatkan KUR. Begitu juga kontraktor lokal, bisa memanfaatkan KPP untuk mendukung program tiga juta rumah Presiden Prabowo,” jelasnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah telah menyiapkan anggaran KPP on top sebesar Rp130 triliun, terdiri dari Rp113 triliun untuk sisi pasokan (supply side) dan Rp17 triliun untuk sisi permintaan (demand side).
“Saya meminta gubernur, bupati, dan wali kota mendorong kontraktor daerah agar aktif membangun rumah masyarakat. Kredit Program Perumahan ini merupakan bagian dari program Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan Program Tiga Juta Rumah.