Tanah Karo-Kliktodaynews.com Kapolda Sumatera Utara Irjen. Pol. Drs Martuani Sormin, M.Si dan Wakapoldasu Brigjen Pol. Mardhiaz Kusin Dwihananto SIK M. Hum turut didampingi Kapolres Tanah Karo AKBP Benni R Hutajulu S.Ik beserta rombongan tiba di Desa Kuta Gugung Kec. Naman Teran Kab. Karo, Jumat 07/02/2020 sekitar pukul 11.00 WIB. Rombongan mengayuh sepeda bersama dan mengambil start di Mako Polsek Sei Bingei serta melewati kawasan hutan taman gunung leuser (TNGL) di jalan alternative perbatasan Kab. Karo – Desa Telagah Kab.Langkat.
Usai menjajal daerah perbukitan kawasan hutan lindung tepatnya di perbatasan antara Kab. Karo-Kab. Langkat (tugu kuliki) rombongan tim gowess poldasu istirahat di sebuah warung cafee Amelia yang berjarak 300 meter dari tugu Kuliki. Dan tanpa adanya batas, Martuani tampak berbincang akrab dengan awak media. Sesekali tawa canda terdengar diantara pembicaraan tersebut. Terlihat jelas beliau adalah seorang pemimpin yang ramah
“Saya tegaskan, seharusnya tidak ada lagi kegiatan penebangan kayu dan pembakaran hutan (Karhutla) di kawasan hutan lindung. Dan jangan sungkan melaporkan ke pihak kepolisian apabila masih ada praktek ilegal loging maupun karhutla sesuai arahan bapak presiden baru baru ini yang turut dihadiri seluruh kepala daerah di Jakarta. Kepada rekan rekan yang tergabung di lembaga aktivis lingkungan agar terus memantau keadaan hutan lindung ini dan jangan sungkan sungkan membuat laporan bila ada diketahui kegiatan merusak hutan di tanah Karo.” Tegas Kapoldasu kepada wartawan ketika bertanya apa tanggapannya tentang penjarahan hutan yang akhir-akhir ini ramai dibicarakan di Tanah Karo.
Menyikapi perambahan hutan yang terjadi di Kawasan TNGL , Kapoldasu berharap agar pemkab Karo dan jajaran forkopimda untuk pro aktif dalam menjaga dan merawat fungsi hutan. “Seharusnya Pemkab Karo dan jajaran Forkopimda pro aktif dalam menjaga kelestarian hutan, pemkab segera buat usulan agar kawasan hutan seperti kondisi sekarang ini di reboisasi kembali karena jika hal ini dibiarkan berlarut larut di khawatirkan sewaktu waktu dapat menimbulkan bencana,” jelasnya kembali.
Kapoldasu kembali menegaskan bila hutan adalah paru-paru bumi. Manusia akan membayar mahal untuk oksigen bila telah tercemar. Dan diharapkan semua pihak terkait menjaganya.
Akhirnya rombongan meninggalkan area dan melanjutkan kembali perjalanan menuju Kota Medan setelah sebelumnya ada rencana berhenti untuk makan siang di Hotel Sinabung Hill Kec. Berastagi. Namun karena ada kegiatan yang harus diselesaikan, rombongan Kapoldasu Sumut tidak dapat singgah di Hotel Sinabung Hill Berastagi.
Reporter: Dewi