Mandailing Natal-Kliktodaynews.com SEJUMLAH pengusaha angkutan umum keluhkan kelangkaan BBM jenis Premium dan Solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 14.229.326 Aek Godang Dalan Lidang Kecamatan Penyambungan Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara.
“Kelangkaan Bahan Bakar Minyak jenis solar dan premium sudah sering terjadi. Padahal kita selalu melihat truk Pertamina mengantar pasokan ke SPBU ini secara rutin. Ungkap seorang sumber pemilik angkutan umum.
Kita heran kenapa BBM dua jenis ini sering habis? Sementara kita sangat membutuhkan untuk operasional angkutan umum. Kita menduga ada permainan pihak SPBU 14 229 326 Aek Godang Dalan Lidang sengaja melakukan penimbunan dan menjualnya kembali kepada pengecer yang ada diwilayah pantai barat secara ilegal (gelap).
Artinya, oknum atau siapapun itu sengaja melakukan hal tersebut untuk meraup keuntungan. Sementara kita yang berhak untuk mendapatkannya selalu tidak kebagian meskipun truk pertamina baru saja melakukan pengisian supply di SPBU 14 229 326 Aek Godang Jalan Lidang tersebut.
“kita menduga kuat bahwa pemilik SPBU 14 229 326 Aek Godang Dalan Lidang sengaja melakukan hal tersebut untuk maraup keuntungan dari nilai jual yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Untuk itu kita berharap instansi terkait seperti Hiswana, agar melakukan pengecekan setiap SPBU karena diduga kuat telah melakukan penimbunan dan menjualnya kewilayah pantai barat bahkan sampai kesumatra barat”.
Kami ada mengambil dokumentasi Foto dan Video kegiatan penyalahgunaan BBM di SPBU 14 229 326 Aek Godang Dalan Lidang tersebut, pantauan saya, cara ini merupakan salah satu trik pemilik SPBU 14 229 326 Aek Godang Jalan Lidang untuk mengelabui petugas dan aparat penegak hukum, ungkap sumber lagi.
Beda lagi dengan seorang pengemudi truk. Dia meminta Bapak Komisaris Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang baru menjabat sebagai komisaris utama Pertamina supaya melakukan sidak ke SPBU 14 229 326 Aek Godang Dalan Lidang tersebut “.
“Sulit sekali untuk mendapatkan bahan bakar disini bang , terkadang kami harus mengisi bahan bakar melalui galon eceran yang berada di pinggir jalan. Harganya sangat berbeda jauh dengan di SPBU resmi.
Akibatnya uang makan dan uang jalan kami berkurang bang, kami harus irit dirumah makan, supaya mencukupi sampai tujuan Jakarta. Ujar seorang supir yang megaku bernama Parman sedih.
Sementara itu, saat kami Coba konfirmasi (29/11/19) siang Pertamina di Jakarta melalui nomor kantor Pertamina, seorang wanita dari seberang telepon mengatakan bahwa Bapak Komisarits Utama Sedang keluar Negri dan menyarankan untuk hubungi di Nomor 500000. saran wanita itu. (REL/KTN)