Waduh…!! Rupanya Di Batubara Ada Juga Petugas KPPS Yang Meninggal Dunia

Bagikan :

Pematangsiantar-Kliktodaynews.com Pasca Pemilu 2019 memang begitu banyak meninggalkan kesan duka di segenap penjuru Indonesia, efek negatif Pemilu itu pun tak cuma terjadi di daerah lain. Ternyata di Kabupaten Batubara ada petugas KPPS (Kelompok Penyelenggaea Pemungutan Suara) yang juga menjadi korban meninggal dunia.

Slamat (53) warga Dusun I desa Bulan Bulan kecamatan Limapuluh Pesisir, adalah satu dari ribuan petugas KPPS diwilayah kabupaten Batubara yang dikabarkan sudah pun menghembuskan nafas terakhirnya pada Sabtu (18/5/2019) tengah hari kemarin. Sedang dari hasil pantauan media ini, hingga waktu sore di hari yang sama, jasad Slamat masih terlihat disemayamkan di rumahnya.

Hasil penelusuran awak media kliktodaynews.com dan berdasarkan keterangan yang dihimpun dari Ketua Panitia Pemungutan Suara Desa Bulan Bulan, Rahmad Akbar pada Minggu (19/05/2019) disebutkan. Slamat sendiri diduga adalah salah satu dari ratusan korban Pemilu 2019, dan sempat dirawat dirumah sakit beberapa saat se-usai pemungutan suara pada malam hari H pemungutan suara.

“Awalnya saat itu kami tidak dapat informasi, karena sibuk dengan Rekapitulasi di PPK”, ujar Rahmad.

Seterusnya dikatakan Rahmad, kalau almarhum sendiri memang sempat balik pulang kerumahnya. Namun kondisinya entah mengapa kala itu kondisinya kian semakin memburuk, hingga pihak keluarganya pun kembali melarikan Slamat ke rumah sakit terdekat.

“Ketika masuk kerumah sakit untuk yang kedua kalinya, barulah kami di kabari, dan kami pun sempat menjenguk almarhum. Namun akhirnya Pak Slamat menghembuskan nafas terakhir beliau pada Sabtu sekira pukul 15.00. Wib. Prihal kejadian ini pun sudah kita sampaikan ke KPU Batu Bara”, terangnya.

Disebutkan Rahmad pula, bahwa Slamat adalah tulang punggung keluarga yang juga meruoakan Kepala Dusun I Desa Bulan Bulan. Almarhum pun diketahui meninggalkan satu orang istri dan empat orang anaknya yang kini telah menjadi anak yatim

Sepeninggal almarhum, sang istri yang kini telah berstatus janda, terpaksa harus berjuang seorang diri guna menyekolahkan seorang anak laki – laki nya yang masih duduk di bangku sekolah tingkat menengah pertama.

Dengan kabar meninggalnya Slamat ini, berarti semakin menambah daftar panjang peyelenggara Pemilu yang meninggal dunia dan jadi korban Pemilu 2019. Sedangkan gelar Pahlawan Demokrasi saja diyakini tak akan bisa mengatasi beban kehidupan keluarga almarhum.

“Semoga keluarga yang ditinggalkan tetap tabah dan sabar menghadapi cobaan ini, dan pemerintah dapat segera membantu keluarga musibah, karena Pak Slamat meninggal dunia Pasca pelaksanaan Pemilu 2019 sebagai Petugas KPPS”, ungkap Mahmuda tokoh masyarakat setempat.

Sementara itu pada hari Minggu (19/05/2019), almarhum Slamat pun tampak sudah dikebumikan di perkuburan muslim Desa Bulan Bulan kecamatan Limapuluh Pesisir, kabupaten Batubara. (BiPS)

Bagikan :