Batu Bara-Kliktodaynews.com Guna menggerakkan konektivitas antara pemerintah daerah dengan dengan Proyek Strategi Nasional (PSN), maka dianggap penting dilakukan terobosan dengan wujud nyata kerjasama pemerintah pusat dan daerah. Berlatar belakang potensi Pelabuhan II Kuala Tanjung sebagai salah satu Gerbang Kawasan Ekonomi Indonesia Bagian Barat.
Oleh karenanya TBUPP sebagai Tim Pemberi Saran serta masukan kepada Bupati, menganggap perlu mendongkrak sebuah kerjasama antara PT. Pelindo dengan Pemkab Batu Bara untuk mendukung realisasi dari konsep percepatan pembangunan yang diharapkan.
Lebih lanjut menurut penjelasan Ketua TBUPP Drs. Syaiful Syafri Sipahutar MM sewaktu dihubungi awak media via telepon selular, adapun latar belakang perjanjian kerja sama (MoU) yang ditandatangani guna menjawab kebutuhan atas ketersediaan infrastruktur Pelabuhan umum yang memadai dan optimalisasi pelayanan jasa pelabuhan.
“Bentuk kerjasama dilakukan adalah terkait bidang kegiatan pembebasan lahan, maupun konektivitas atau keterkaitan langsung antara perusahaan dengan masyarakat lokal dibidang ketenaga kerjaan, memotivasi pertumbuhan usaha ekonomi kerakyatan melalui BUMD dan CSR”, ungkap Syaiful singkat seraya mengakhiri pembicaraan.
Membenarkan apa yang telah diutarakan Ketua TBUPP, Bupati Batubar Ir. Zahir M.AP mengungkapkan bahwa Direktur PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo), Dian Rahmawan telah melakukan penandatanganan MoU bersama dirinya. Disebutkan bahwa penanda tanganan MoU tersebut berlangsung di Hotel Aryaduta Jakarta, pada 18 Juli 2019 lalu.
Dalam kesempatan itu disebutkan, penandatanganan MoU yang dilakukan Zahir sebagi sebuah momentum yang sangat berharga bagi kemajuan perekonomian Republik Indonesia, yang tentunya kelak akan jelas berdampak luas kepada masyarakat lokal Batubara.
Dikatakannya pula, ‘Proyek Strategis Nasional’ di Kuala Tanjung ini mengharuskan Pemerintah beserta masyarakatnya untuk mempersiapkan diri guna ikut berpartisipasi dalam menghadapi pesatnya perubahan secara signifikan yang akan muncul akibat aktivitas Pelabuhan Internasioanl Global Hub serta terbukanya Kawasan beragam industri berat disana.
“Keberadaan Pelabuhan serta Kawasan Industri Kuala Tanjung nantinya akan menjadikan Kabupaten Batu Bara sebagai pintu gerbang utama Indonesia bagian barat”, bilang Zahir.
Oleh karna itu, Pemerintah Batubara segera akan mengusulkan beberapa kerja sama diberbagai bidang dengan PT Pelindo I sebagai tindak lanjut dari nota kesepahaman yang telah dilaksanakan.
Baik pemerintah Batubara maupun Masyarakat Batubara, mau tak mau kedepan harus siap dan ikut berpartisipasi dalam setiap aktivitas pembangunan dibawah naungan PT. Pelindo I, yang tentunya akan membawa banyak manfaat bersama.
Disamping itu, Zahir juga menegaskan bahwa Pemkab Batubara dan PT. Pelindo I telah berkomitmen untuk mengoptimalkan setiap potensi berdasarkan bidang dan atau kewenangan masing-masing yang akan bermanfaat guna kepentingan masyarakat Batubara.
Adapun bebeberapa point kerjasama yang telah disepakati antara Pemerintah dan PT. Pelindo 1 adalah sebagai berikut:
1. Membentuk Panitia Pengadaan lahan (Persiapan Pembentukan Panita Pembebasan Lahan).
“Hal itu kita lakukan bertujuan agar seluruh proses pembebasan lahan untuk kebutuhan kawasan pelabuhan dan industri di Kuala Tanjung dapat benar-benar berlangsung dengan lancar, aman dan tanpa kendala apapun”, harapnya.
Menurut Zahir, selama ini banyak lahan kawasan industri yang sulit dibebaskan, “oleh karnanya Pemerintah Batubara akan berusaha mencari cara yang terbaik agar pembebasan lahan kawasan industri Kuala Tanjung tersebut bisa dilakukan berdasarkan payung hukum dan UU Pengadaan Tanah”, ungkap Zahir.
2. Membentuk lembaga konsultasi masyarakat sebagai konektivitas antara wadah penghubung Pt Pelindo dengan masyarakat lokal.
“Wadah ini harus dibentuk guna meredam atau setidaknya dapat meminialisirkan setiap resistensi (Hamukan) di tengah masyarakat atas kehadiran kawasan pelabuhan di daerah ini”, bilangnya.
3 Membentuk Kerjasama dibidang ketenagakerjaan antara PT. Pelindo dengan Dinas Tenaga Kerja.
“Upaya ini kita lakukan dengan harapan membuka peluang bagi tenaga kerja lokal sebesar-besarnya dan seluas-luasnya kepada masyarakat Batubara”, ujarnya menuturkan.
4. Membentuk Kerjasama Bidang Usaha antara Pt Pelindo dengan BUMD Batubara. “Kami berharap penandatanganan kerjasama yang dilakukan BUMD bisa menginisiasi PT. Pelindo untuk memberi kontribusi dan sumbangsihnya terhadap pembangunan dan ekonomi kerakyatan di Batubara”, sebutnya.
Terlebih lagi kata Zahir, ada program tol laut yang dikelola di daerah ini yang nantinya juga bisa memperlancar setiap kegiatan aktivitas perekonomian di wilayah Batubara. Sehingga semakin bisa meningkatkan produktivitas pelabuhan yang mampu mendorong perekonomian nasional.
5. Kerjasama dibidang CSR anatara Pelindo dengan pemerintah Batubara, hal ini dilakukan dengan tujuan agar CSR yang akan disalurkan pelindo kepada Masyarakat Batubara dapat benar-benar transparan serta berdaya guna bagi masyarakat Batubara.
“Kami meyakini kerjasama ini dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi Pt Pelindo I, karna seluruh stakeholder di daerah langsung merasakan manfaat atas keberadaan kawasan pelabuhan dan industri di daerah ini”, pungkasnya.
“Dan pastinya, masyarakat akan mendukung keberadaan dan seluruh aktivitas di kawasan pelabuhan itu jika MoU antara Pemerintah Batubara dan Pt Pelindo I ini dapat direalisasikan dengan baik”, kata orang nomor satu di Batubara itu.
Kabupaten Batubara Merupakan Perairan Tersibuk di Dunia
Saat ini Pelindo I mengelola 16 cabang pelabuhan yang tersebar dari empat provinsi, mulai dari Aceh, Sumatera hingga Kepulauan Riau.
Demikian Area kerja Pelindo 1 yang berada di kawasan barat Indonesia serta berhadapan langsung dengan Selat Malaka terdata merupakan perairan tersibuk di dunia, menjadikan Pelindo 1 memiliki peran strategis dalam keterhubungan jaringan perdagangan internasional berbasis transportasi laut di Indonesia.
Reporter: Tim Liputann KTN
Editor : Bima I S Pasaribu SH