Ratusan Hektar Tanaman Padi di Batu Bara Terancam Gagal Panen, Ini Penyebabnya

Petani Suka Raja di Batu Bara Kembali Terancam Panen
Bagikan :

Batu Bara – Kliktodaynews.com|| Diperkirakan krisis pangan bakal menghantui petanu di Kabupaten Batu Bara bila masalah pecah tanggul dan pendangkalan sungai di Kecamatan Air Putih tidak kunjung ditangani. Pasalnya lebih dari 350 Ha lahan pertanian persawahan di Desa Suka Raja dan sebagian Desa Aras Kecamatan Air Putih akan mengalami kekeringan disebabkan saluran Irigasi Sekunder dan Tersier mengalami pendangkalan karena endapan atau sendimen dari saluran irigasi yang hampir 10 tahun tanpa ada perbaikan atau normalisasi.

Hal ini dikeluhkan oleh Suardi salah seorang warga Desa Suka Raja melalui cuitannya di media sosial. Selasa (10/01/2023).

Disebutkan Suardi yang juga merupakan perangkat Desa Suka Raja, pecahnya tanggul aliran sungai di Desa Tanah Tinggi yang berakibat beralihnya arus sungai yang menyebabkan sungai kering dan tidak dapat masuk ke pintu air pengambilan semakin memperparah kondisi lahan persawahan seluas 350 Ha.

Karena itu menurut amatannya, krisis pangan bakal terjadi di Batu Bara jika pemerintah atau instansi terkait tidak cepat tanggap menangani masalah Sarana dan Prasarana (Sarpras) irigasi.

Ungkap Suardi, dalam keluhan warga petani khususnya petani padi Desa Suka Raja sangat mendalam karena 3 kali gagal panen akibat serangan hama baik hama tikus atau serangga. Penderitaan mereka semakin bertambah akibat langkanya pupuk terlebih pupuk bersubsidi serta melonjaknya harga obat-obatan dan saprodi.

“Pemerintah hanya menggaungkan jargon peningkatan hasil pertanian dan tanaman pangan untuk meningkatkan swasembada yang mana kurangnya dukungan yang konfrehensif tanpa dibarengi tindakan nyata”, cetusnya.

Suardi membeberkan, para petani sangat berharap kepada pemerintah baik Pemerintah Kabupaten Batu Bara maupun Pemerintah Provinsi terutama dinas terkait kiranya ada perhatian ekstra untuk perbaikan saluran irigasi.

“Jangan hanya jargon peningkatan ekonomi kerakyatan dari dampak krisis pasca pandemi Covid-19 yang menjadi perhatian khusus Pemerintah Pusat namun kurang mendapat respon yang positif dari Pemerintah dibawahnya yakni Pemprovsu dan Pemkab Batu Bara”, tandasnya lagi.

Diingatkan Suardi, saat ini petani di Desa Suka Raja sedang turun tanam dan umur tanamannya yang paling tua itu baru sekitar 20 hari setelah tanam.

Dalam kondisi tersebut tanaman padi sangat membutuhkan air. Demikian pula bagi petani yang sedang memulai menanam padi.

“Namun jika masalah irigasi ini tidak menjadi perhatian yang serius maka jangan harap petani akan mendapatkan hasil yang maksimal dan jangan sampai petani akan mengalih fungsikan lahan pertanian sawah menjadi lahan sawit”, ingatnya.

Terkait pecahnya aliran sungai di Desa Tanah Tinggi, selaku perangkat desa, Suardi meminta warga Desa Suka Raja dan warga petani sekitarnya yang areal persawahannya berada di jalur aliran irigasi Desa Suka Raja untuk bersama-sama bergotong royong pada hari Rabu tanggal 11 Januari 2023 pukul 08.00 Wib dilokasi pintu air Desa Tanah Tinggi dengan membawa peralatan cangkul, skop dan alat pertanian lainnya, tutupnya (STAF07/KTN)

Bagikan :